Education
Terpang UDB Surakarta Ajak Warga Baluwarti Olah Tanaman Rumah Jadi Teh Herbal dan Es Krim Sehat

SURAKARTA- Dalam rangka memperingati Hari Pangan Sedunia, Program Studi Teknologi Rekayasa Pangan (Terpang) , Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Duta Bangsa (UDB) Surakarta menggelar kegiatan Workshop Olahan Pangan di Kampung Suronatan, Sasono Mulyo, Kelurahan Baluwarti, Surakarta hari Kamis (16/10/25).
Kegiatan ini mengangkat tema “Sehat dan Mandiri dengan Teh Herbal Rumah Tangga dan Workshop Pembuatan Ice Cream Sehat Berbahan Dasar Sawi Sendok (Pakcoy)”. Kegiatan diikuti oleh ibu-ibu PKK setempat yang tampak antusias sejak awal. Mereka aktif bertanya, mencoba, dan berbagi ide selama pelatihan berlangsung.
Dalam kegiatan ini, dua dosen TRP, Indra Marliana, S.T.P., M.Sc. dan Binardo Adi Seno Mawarno, S.T.P., M.Sc., bersama para mahasiswa, memberikan pendampingan langsung mulai dari pengenalan bahan, proses pengolahan, hingga praktik membuat produk pangan sehat.
Tanaman yang digunakan, seperti seledri, sereh, dan pakcoy, merupakan hasil budidaya mandiri ibu-ibu dari Omah Pangan, yaitu kebun kecil yang dikelola bersama di lingkungan mereka. Melalui kegiatan ini, masyarakat diajak untuk lebih memanfaatkan tanaman rumah tangga sebagai sumber pangan bernilai gizi dan ekonomi.
Indra Marliana menjelaskan bahwa seledri dan sereh yang biasanya hanya dijadikan bahan tambahan masakan ternyata memiliki potensi besar untuk diolah menjadi minuman menyehatkan.
“Seledri dan sereh ternyata bisa dimanfaatkan sebagai teh herbal yang kaya vitamin C, bersifat menyegarkan, dan memiliki manfaat bagi kesehatan tubuh. Ini bisa jadi alternatif minuman sehat yang mudah dibuat di rumah,” ungkapnya.
Sementara itu, Binardo menambahkan bahwa sawi sendok (pakcoy) juga punya potensi besar untuk dikembangkan sebagai bahan pangan inovatif.
“Pakcoy memiliki kandungan serat dan vitamin yang tinggi. Melalui pelatihan ini, kami ingin menunjukkan bahwa pakcoy bisa diolah menjadi es krim sehat tanpa kehilangan nilai gizinya. Selain untuk konsumsi keluarga, ini juga bisa dikembangkan sebagai produk camilan sehat dan peluang usaha kecil,” ujarnya.
Kegiatan pengabdian ini tidak hanya menambah wawasan masyarakat tentang pengolahan pangan fungsional, tetapi juga mendorong kemandirian pangan rumah tangga. Melalui pemanfaatan tanaman yang mudah didapat di sekitar rumah, masyarakat dapat menciptakan minuman dan camilan sehat yang bernilai gizi tinggi serta berpotensi mendukung kegiatan ekonomi lokal seperti bazar UMKM.