Connect with us

International

RS di Gaza Curhat Belum Terima Bantuan Sejak Gencatan Senjata Dimulai

Published

on

Jakarta, (USMNEWS),- Dikutip dari CNN Indonesia,Fasilitas Medis di Gaza Belum Terima Bantuan Sejak Gencatan Senjata Dimulai, Kekhawatiran MeningkatDirektur Rumah Sakit al-Shifa di Kota Gaza utara, Muhammad Abu Salmiya, menyuarakan keprihatinan mendalam karena seluruh fasilitas medis di Jalur Gaza belum menerima bantuan kemanusiaan apa pun, meskipun gencatan senjata tahap pertama telah dimulai sejak Kamis (9/10).

Situasi ini menimbulkan kekhawatiran besar, terutama mengingat banyaknya pengungsi yang kini mulai kembali ke Kota Gaza dan membutuhkan akses layanan kesehatan primer.Abu Salmiya, seperti dilaporkan Al-Jazeera, menekankan bahwa staf medis kini “berpacu dengan waktu” untuk dapat menyediakan layanan kesehatan dasar bagi para pengungsi yang kembali.

Kondisi ini diperparah oleh fakta bahwa sektor layanan kesehatan di Gaza sudah berada dalam kondisi kekurangan pasokan yang parah bahkan sebelum perang terbaru dimulai dua tahun lalu. Menurutnya, situasi yang terjadi saat ini jauh lebih buruk dibandingkan kondisi pra-perang.Kebutuhan Mendesak untuk Rekonstruksi Total Sektor KesehatanAbu Salmiya menggarisbawahi bahwa kebutuhan rumah sakit di Gaza saat ini sangatlah besar, dan bantuan yang dibutuhkan harus dalam jumlah masif.

Ia memperkirakan bahwa untuk tiga bulan pertama pasca-gencatan senjata, sektor layanan kesehatan memerlukan setidaknya ribuan truk bantuan karena infrastrukturnya telah hancur total.

Kebutuhan mendesak yang disoroti mencakup kebutuhan akan:Ruang Operasi dan Perlengkapan: Diperlukan suplai ruang operasi dan perlengkapan bedah yang memadai, khususnya untuk spesialisasi bedah saraf dan ortopedi.

Obat-obatan: Ketersediaan obat-obatan anestesi menjadi prioritas utama.

Tenaga Profesional: Selain pasokan material, dibutuhkan pula tambahan tenaga medis profesional untuk mendukung operasional.

Selain kebutuhan darurat akibat perang, Abu Salmiya juga menyoroti kondisi pasien kronis. Ia mengungkapkan bahwa pasien kanker di Gaza, misalnya, sudah tidak menerima perawatan medis apa pun selama dua tahun terakhir, menambah kompleksitas dan urgensi krisis kesehatan yang kini dihadapi seluruh fasilitas medis di wilayah tersebut. Keterlambatan masuknya bantuan setelah gencatan senjata mengancam nyawa orang sakit dan korban luka yang bergantung pada fasilitas medis yang sudah lumpuh.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *