Business
Techno9 Dicecar Bursa Soal Piutang Seret & Utang Bank

Jakarta (usmnews)- PT Techno9 Indonesia Tbk (NINE) menghadapi sorotan Bursa Efek Indonesia (BEI) karena masalah piutang macet dan utang bank yang segera jatuh tempo. Per 30 Juni 2025, piutang tertunggak naik 175%, termasuk piutang ke PT ITS yang belum tertagih.
Manajemen mengaku tetap optimistis karena sejak Agustus–September 2025 sebagian debitur mulai mencicil, termasuk PT Integra Kreasitama Solusindo (IKS) yang berkomitmen melunasi utang tahun ini. Meski piutang bermasalah membengkak, NINE tidak menambah cadangan penyisihan karena menilai debitur menunjukkan komitmen bayar.
Perusahaan meningkatkan frekuensi penagihan dan memperkuat sistem monitoring untuk mempercepat pemulihan piutang.
Selain itu, NINE masih menanggung utang Rp1,3 miliar di Bank Central Asia (BCA) yang jatuh tempo Maret 2026. Manajemen menyebut kewajiban itu sudah diperpanjang tanpa mengungkap strategi pelunasan.
Di tengah masalah keuangan, POH Group asal Singapura tetap melanjutkan proses akuisisi NINE. Poh Holdings Pte Ltd membeli 413.345.631 saham NINE pada 17 September 2025 di harga Rp12,23 per saham, sehingga kepemilikannya naik menjadi 773.352.631 lembar atau 35,85% dari sebelumnya 16,69%.
Negosiasi dengan Heddy Kandou memangkas target akuisisi Techno9 dari 70% menjadi 35%.







