International
Zelensky Siap Temu Putin sampai Israel Pakai ‘Robot Bom’ di Gaza

Dunia saat ini disibukkan dengan berbagai isu global yang saling berkaitan, mulai dari ketegangan geopolitik antara Ukraina dan Rusia, taktik perang yang semakin brutal di Gaza, hingga gelombang protes besar-besaran di Prancis. Masing-masing peristiwa ini memiliki dampak yang signifikan terhadap stabilitas dan keamanan dunia.
Zelensky dan Putin: Wacana Pertemuan Tanpa SyaratPresiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, baru-baru ini menyatakan kesediaannya untuk bertemu dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, tanpa syarat apa pun. Pernyataan ini muncul setelah Putin, yang baru saja bertemu dengan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengundang Zelensky untuk berdialog di Moskow.

Zelensky, dalam sebuah wawancara eksklusif, menegaskan kesiapannya untuk bernegosiasi, baik dalam format bilateral (Zelensky-Putin) maupun trilateral (Zelensky-Putin-Trump).Meskipun menunjukkan niat baik untuk bernegosiasi, Zelensky tetap keberatan dengan lokasi yang diajukan Putin, yaitu Moskow.
Keberatan ini mencerminkan sensitivitas politik dan keamanan yang melekat pada lokasi pertemuan. Lokasi netral, di luar wilayah kedua negara, sering kali dianggap lebih kondusif untuk pembicaraan damai. Meski demikian, pernyataan Zelensky yang bersedia “tanpa syarat apa pun” dapat dilihat sebagai upaya untuk menunjukkan fleksibilitas dan komitmen Ukraina dalam mencari solusi diplomatik untuk mengakhiri konflik.Taktik Perang Baru di Gaza: Penggunaan ‘Robot Bom’Konflik di Jalur Gaza semakin memburuk dengan adanya laporan mengenai taktik perang baru yang digunakan oleh militer Israel.
Menurut laporan, Israel kini menggunakan “robot bom” atau “kendaraan peledak yang dioperasikan dari jarak jauh” untuk menyerang warga sipil di Gaza City. Saksi mata dari warga Palestina yang berhasil melarikan diri dari wilayah tersebut menggambarkan horor saat mereka berusaha menghindari “bom robot raksasa” yang dikerahkan dalam invasi darat terbaru.Penggunaan kendaraan lapis baja yang dimodifikasi ini, menurut pengakuan warga, menjadi metode andalan militer Israel dalam serangan darat.

Taktik ini mengindikasikan eskalasi kekejaman dalam konflik tersebut, di mana teknologi militer canggih digunakan untuk menargetkan warga sipil. Laporan ini juga menggarisbawahi dampak kemanusiaan yang sangat besar dan ketakutan yang dialami oleh penduduk Gaza yang terjebak di tengah pertempuran.Protes Nasional di Prancis: Seruan untuk Keadilan SosialPrancis diguncang oleh aksi mogok kerja dan demonstrasi besar-besaran yang melibatkan berbagai sektor, dari masinis, apoteker, guru, hingga mahasiswa.
Protes ini, yang dilaporkan terjadi di seluruh negeri, dipicu oleh rencana pemotongan anggaran yang diusulkan oleh mantan Perdana Menteri, Francois Bayrou. Para serikat pekerja dan aktivis menuntut agar rencana tersebut dibatalkan.Para demonstran tidak hanya menuntut pembatalan pemotongan anggaran, tetapi juga menyerukan tuntutan yang lebih luas terkait keadilan sosial.
Mereka meminta pemerintah untuk mengalokasikan lebih banyak dana untuk layanan publik, menaikkan pajak bagi orang-orang kaya, dan membatalkan rencana pembekuan dana pensiun. Salah satu spanduk yang dibentangkan oleh siswa di Paris, yang berbunyi “Blokir sekolah kalian atas kebijakan efisiensi!”, menunjukkan bahwa protes ini didukung oleh berbagai lapisan masyarakat yang merasa kebijakan pemerintah tidak berpihak pada mereka. Gerakan ini mencerminkan ketidakpuasan mendalam terhadap kebijakan ekonomi yang dianggap tidak adil dan merugikan sebagian besar masyarakat.