Lifestyle
9 Tanda Tubuh Kelebihan Gula yang Tidak Boleh Disepelekan
Jakarta (usmnews) – Makan makanan manis secara berlebihan bisa merusak kesehatan. Asupan gula berlebih langsung meningkatkan kadar gula darah dan memicu hiperglikemia.
Jika kadar gula terus naik, risiko diabetes dan komplikasi lain ikut meningkat. Karena itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) menetapkan batas konsumsi gula harian.
Permenkes Nomor 30 Tahun 2013 menyebut, konsumsi gula sebaiknya tidak lebih dari 10 persen total energi atau sekitar 200 kkal per hari.
Lalu, apa saja tanda tubuh kelebihan gula?
Sering Haus dan Buang Air Kecil
Tubuh yang kelebihan gula membuat Anda sering haus dan buang air kecil. Everyday Health menjelaskan, ginjal bekerja ekstra keras untuk membuang glukosa yang berlebih.
Mudah Lapar tapi Berat Badan Turun
Orang dengan gula darah tinggi sering merasa lapar. Namun, Cleveland Clinic mencatat mereka justru kehilangan berat badan.
Ahli diet Lori Zanini menjelaskan, tubuh tidak mendapat energi dari sumber yang seharusnya. Akibatnya, tubuh memecah otot dan lemak sebagai energi. Kondisi ini membuat berat badan turun secara tidak sehat.
Selain itu, penderita juga bisa mengalami lemah otot dan mudah jatuh.
Mudah Lelah
Rasa lelah berlebihan menandakan gula darah tidak terkontrol. Zanini menyebut, ketika insulin tidak bekerja dengan baik, gula tetap berada di darah dan tidak masuk ke sel sebagai energi.
Penglihatan Buram dan Sakit Kepala
NIDDK mencatat kadar gula tinggi bisa membuat lensa mata membengkak karena cairan bocor. Kondisi ini membuat penglihatan buram dan sulit fokus. Selain itu, penderita juga sering merasakan sakit kepala.
Luka Sulit Sembuh
NIDDK menjelaskan, luka kecil pada penderita gula darah tinggi sembuh lebih lama. Diabetes merusak saraf dan memperburuk sirkulasi darah, sehingga penyembuhan tertunda.
Dalam kasus tertentu, luka ringan mudah terinfeksi dan bisa berakhir pada amputasi.
Kesemutan di Kaki dan Tangan
Gula darah yang tidak terkendali merusak saraf hingga timbul neuropati diabetik. Everyday Health menyebut gejalanya berupa kesemutan atau mati rasa di kaki dan tangan.
Beberapa penderita juga mengalami nyeri, terutama pada malam hari.
Perubahan Kulit
Menurut ADA, kulit penderita diabetes sering muncul kutil atau menebal dan menggelap di leher, tangan, ketiak, dan wajah.
Zanini menegaskan, perubahan kulit ini bisa menandakan resistensi insulin dan menjadi peringatan gula darah meningkat.
Infeksi Jamur
Hiperglikemia menambah risiko diabetes terhadap infeksi jamur. ADA menyebut, jamur candida albicans sering menyerang area genital.
CDC menjelaskan, gejalanya berupa gatal, nyeri, keputihan kental, dan rasa sakit saat buang air kecil atau berhubungan seksual.
Ahli endokrinologi Rail Bandukwala menambahkan, kadar gula tinggi menyediakan glukosa lebih banyak di saluran kemih. Jamur memanfaatkan kondisi itu untuk berkembang.
Gusi Berdarah
NIDDK mencatat, gula darah tinggi bisa memperparah penyakit gusi. Kadar glukosa tinggi dalam air liur membuat bakteri mudah membentuk plak.
Mayo Clinic memperingatkan bahwa bakteri di gusi bisa memicu periodontitis ketika orang membiarkan masalah itu. Kondisi ini bisa menyebabkan gusi terlepas, timbul nanah, bahkan gigi tanggal.