Nasional

150 KK Terdampak Banjir Akibat Sungai Batang Pasaman Meluap di Pasaman Barat

Published

on

Simpang Empat (usmnews) – Lebih dari 150 Kepala Keluarga (KK) yang tinggal di Nagari Aia Gadang Barat, Kecamatan Pasaman, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, dilaporkan terdampak banjir setelah Sungai Batang Pasaman meluap sejak Senin (24/11) malam hingga Selasa pagi. Banjir tersebut merendam sejumlah wilayah pemukiman dan mengganggu aktivitas warga karena tingginya debit air yang terus meningkat.

Penjabat (Pj) Wali Nagari Aia Gadang Barat, Khairil Ikhwan, mengatakan bahwa banjir mulai memasuki rumah warga pada Senin malam dengan ketinggian air mencapai 1 hingga 1,5 meter, terutama di kawasan Jorong Pasir Bintungan dan Labuah Luruih. Melihat kondisi tersebut, tim gabungan yang terdiri dari pemerintah nagari, relawan, serta aparat terkait langsung menuju lokasi untuk memberikan bantuan dan melakukan penanganan darurat.

Camat Pasaman, Andre Affandi, menjelaskan bahwa pada Senin tengah malam tim penyelamat telah mengevakuasi sekitar 40 KK ke area yang lebih aman. Proses evakuasi dilakukan menggunakan perahu karena arus sungai yang deras dan tingginya debit air membuat jalur darat tidak memungkinkan. Ia menuturkan bahwa semua unsur terkait, mulai dari Wakil Bupati M. Ihpan, Sekda Doddy San Ismail, BPBD, TNI, Polri, hingga relawan lokal, turun langsung ke lapangan untuk memberikan bantuan dan memastikan keselamatan warga.

Menurut Andre, penyebab utama meluapnya Sungai Batang Pasaman adalah curah hujan yang sangat tinggi sejak Senin pagi, yang membuat volume air sungai meningkat drastis. Pada Selasa (25/11) pagi, genangan air di dalam rumah warga mulai surut sekitar 20 sentimeter. Kendati demikian, di bagian luar rumah, ketinggian air masih mencapai 90–100 sentimeter sehingga aktivitas masyarakat masih sangat terbatas.

Situasi tersebut juga menyebabkan arus lalu lintas terganggu. Hingga Selasa pagi, jalan utama di wilayah itu belum dapat dilalui kendaraan karena badan jalan masih tergenang air cukup tinggi.

Sebagai langkah lanjutan, pemerintah nagari bersama BPBD akan mendirikan dapur umum di area Kantor Wali Nagari Aia Gadang Barat untuk memastikan kebutuhan pangan warga terpenuhi. Selain itu, pihak puskesmas juga direncanakan membuka pos kesehatan untuk mencegah munculnya penyakit pascabanjir, seperti diare, infeksi kulit, dan penyakit menular lainnya.

Khairil Ikhwan mengimbau masyarakat untuk tetap waspada menghadapi cuaca ekstrem yang diperkirakan masih akan terjadi. Ia meminta warga selalu bersiaga terhadap kemungkinan bencana susulan dan segera melapor jika menemukan kondisi yang membahayakan.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trending

Exit mobile version