Tech
Waspada! Mobil Keyless Ternyata Jadi Incaran Empuk Pencuri
Jakarta (usmnews) – Teknologi keyless memberikan kenyamanan bagi pemilik kendaraan dengan menggantikan kunci konvensional. Namun, teknologi ini justru meningkatkan risiko pencurian kendaraan. Pencuri dengan mudah membobol sistem keyless tanpa meninggalkan jejak.
Observer mengungkapkan bahwa industri otomotif mengabaikan peringatan keamanan yang muncul satu dekade lalu. Para peneliti hukum dan komputer menemukan bahwa kendaraan keyless sangat rentan diretas. Mereka menegaskan bahwa perangkat lunak kendaraan modern tidak memiliki keamanan yang memadai.
Pada tahun 2011, Universitas California dan Universitas Washington merilis laporan penting. Laporan ini menunjukkan kemungkinan serangan terhadap perangkat lunak mobil modern. Mereka menemukan bahwa peretas bisa mengarahkan unit telematika untuk membuka pintu dan menyalakan mesin.
Stephen Mason, pengacara spesialis bukti elektronik, memperingatkan bahaya sistem keyless. Dalam tulisannya di Computer Law and Security Review pada April 2012, ia menekankan bahwa produsen harus segera memperbaiki desain keamanan. Jika tidak, pencurian kendaraan tanpa tanda-tanda perusakan akan terus meningkat.
Menurut Mason, industri otomotif cenderung mengabaikan masalah ini. Mereka enggan mengeluarkan biaya tambahan untuk memperkuat keamanan. Akibatnya, pemilik mobil modern terpaksa menggunakan kunci kemudi model lama demi perlindungan ekstra.
Meski begitu, The Society of Motor Manufacturers and Traders (SMMT) membantah tuduhan tersebut. Mereka menegaskan bahwa industri kendaraan keyless terus berinovasi demi mengungguli metode pencurian. Mike Hawes, Chief Executive SMMT, menyatakan bahwa investasi ini berhasil menurunkan angka pencurian kendaraan selama 30 tahun terakhir.
Di sisi lain, peningkatan pencurian kendaraan keyless memicu lonjakan premi asuransi. Di Inggris, beberapa pengemudi harus membayar lebih dari 2.000 pounds (Rp39,5 juta) per tahun untuk mengasuransikan mobil mereka. Data mencatat bahwa pencurian mobil di Inggris dan Wales mencapai rekor tertinggi selama lebih dari satu dekade.
Lebih mengkhawatirkan lagi, pencuri kini menggunakan perangkat emulator yang menyerupai konsol permainan. Dengan alat ini, mereka bisa mencuri mobil dalam waktu 20 detik. Model Hyundai dan Kia menjadi sasaran utama karena celah keamanan tersebut.
Perangkat canggih ini dijual online dengan harga hingga 5.000 pounds (Rp98,8 juta). Dengan alat ini, pencuri dapat meretas sistem komputer mobil dan memprogram ulang kunci elektronik. Sayangnya, meski rekaman CCTV tersedia, polisi sering menutup kasus pencurian ini dalam waktu kurang dari 24 jam.
Jaguar Land Rover mulai mengambil langkah serius untuk mengatasi masalah ini. Pada November lalu, mereka menginvestasikan 10 juta pounds (Rp197,7 miliar) guna meningkatkan keamanan mobil produksi 2018-2022. Sementara itu, Hyundai mengonfirmasi bahwa mereka sedang bekerja keras mencegah serangan perangkat ilegal pada sistem penguncian keyless.
Dengan risiko pencurian yang semakin tinggi, produsen mobil harus segera meningkatkan keamanan kendaraan mereka. Kolaborasi antara industri otomotif, kepolisian, dan sektor asuransi menjadi kunci utama dalam melawan kejahatan ini.