Connect with us

International

Warga Yahudi Israel Memburu Paspor Portugal: Jalan Menuju Eropa dan Sejarah yang Terulang

Published

on

Semarang (usmnews) – Dikutip CNN Indonesia Fenomena migrasi yang menarik perhatian adalah meningkatnya jumlah warga negara Israel keturunan Yahudi yang mengajukan permohonan kewarganegaraan Portugal. Ribuan orang telah memanfaatkan undang-undang Portugal yang memungkinkan keturunan Yahudi Sefardim—mereka yang diusir dari Semenanjung Iberia (Portugal dan Spanyol) pada abad ke-15—untuk mendapatkan kembali kewarganegaraan mereka. Langkah ini, yang secara simbolis merupakan tindakan rekonsiliasi sejarah, menjadi pintu gerbang bagi banyak warga Israel menuju manfaat menjadi warga negara Uni Eropa.

Latar Belakang Historis dan Hukum​Portugal, mengikuti jejak Spanyol, memperkenalkan undang-undang pada tahun 2015 yang menawarkan naturalisasi kepada keturunan Yahudi Sefardim yang dapat membuktikan hubungan mereka dengan komunitas yang diusir pada tahun 1496/1497. Keputusan ini secara efektif membalikkan keputusan historis yang memaksa leluhur mereka untuk pindah agama atau melarikan diri, sebagian besar ke berbagai wilayah di Mediterania, Timur Tengah, dan Afrika Utara. Program ini bertujuan untuk memperbaiki kesalahan sejarah, memberikan kesempatan bagi para diaspora untuk “kembali” ke tanah leluhur mereka, meskipun mereka tidak perlu tinggal di Portugal.

Motivasi Utama di Balik Aplikasi​Meskipun ikatan sejarah merupakan dasar hukum permohonan, motivasi praktis yang mendorong ribuan warga Israel untuk mendaftar sangatlah kuat. Alasan-alasan utama di balik lonjakan aplikasi ini meliputi:​

  1. Akses ke Uni Eropa: Paspor Portugal memberikan status kewarganegaraan Uni Eropa. Ini berarti pemegangnya berhak untuk tinggal, bekerja, belajar, dan berinvestasi di 27 negara anggota Uni Eropa tanpa memerlukan visa atau izin khusus. Bagi banyak profesional dan keluarga Israel, ini membuka peluang yang jauh lebih luas dalam hal karier dan pendidikan bagi anak-anak mereka.​
  2. Stabilitas dan Keamanan: Israel, meskipun merupakan negara berteknologi maju, sering kali menghadapi ketidakpastian geopolitik dan konflik regional. Kepemilikan paspor Eropa dipandang sebagai “asuransi” atau opsi cadangan (“plan B”) yang menawarkan jalan keluar yang aman dan stabil ke negara-negara yang secara politik dan ekonomi lebih tenang jika situasi di Timur Tengah memburuk.​
  3. Kualitas Hidup dan Ekonomi: Beberapa pemohon mencari kualitas hidup yang berbeda, dengan akses ke layanan publik, sistem pendidikan, dan perawatan kesehatan yang berbeda yang ditawarkan oleh negara-negara Eropa. Selain itu, Portugal sendiri menawarkan biaya hidup yang relatif lebih rendah dan suasana yang lebih santai dibandingkan banyak kota besar di Israel.​
  4. Kemudahan Perjalanan: Paspor Portugal sangat kuat, memungkinkan perjalanan bebas visa ke banyak negara di dunia dibandingkan dengan paspor Israel, meskipun paspor Israel juga cukup kuat.

Dampak dan Kontroversi: ​Program ini awalnya mendapat sambutan positif, namun seiring berjalannya waktu, terjadi lonjakan permohonan yang luar biasa. Akibatnya, Portugal memperketat persyaratannya pada tahun 2022, terutama menuntut bukti koneksi yang lebih nyata dengan negara tersebut, seperti kepemilikan properti atau riwayat kunjungan. Perubahan ini sebagian besar didorong oleh kekhawatiran atas meningkatnya jumlah permohonan dan potensi penyalahgunaan, serta peninjauan ulang terhadap proses yang terlalu bergantung pada sertifikasi dari komunitas Yahudi di Portugal.

Secara keseluruhan, fenomena ini melukiskan gambaran tentang bagaimana sejarah berabad-abad dapat memengaruhi keputusan hidup modern. Bagi ribuan warga Yahudi Israel, paspor Portugal bukan hanya sekadar dokumen perjalanan; itu adalah pengakuan atas sejarah panjang pengasingan dan, yang lebih penting, adalah kunci menuju keamanan, stabilitas, dan kesempatan ekonomi yang lebih besar di benua Eropa.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *