Connect with us

Nasional

Gus Yahya Sindir PKB Soal Pencopotan Marzuki Mustamar dari PWNU Jatim

Published

on

Jakarta, (usmnews) – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (Ketum PBNU) Yahya Cholil Staquf menyindir Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (Cak Imin) atas sikapnya yang dinilai kekanak-kanakan terkait pencopotan Marzuki Mustamar dari Ketua PWNU Jawa Timur (Jatim).

Gus Yahya menyampaikan hal tersebut saat menanggapi pertanyaan mengenai tindakan ‘melenceng’ yang dilakukan oleh PKB sehingga PBNU merasa diserang dengan tajam.

“Ini tentu masalah yang harus kami sikapi. Kami paham ada kepentingan politik di situ, ada agenda-agenda politik. Maka kami tidak ingin melangkah tergesa-gesa. Kami tidak mau ikut-ikutan jadi kayak anak kecil,” ujar Yahya dalam jumpa pers di Hotel Bidakara, Jakarta, Minggu (28/7/2024).

Menurut Yahya, pernyataan PKB yang mengkritik PBNU terkait pencopotan Marzuki Mustamar tidak dapat dibenarkan. Ia menyebut bahwa PKB tidak terima dengan keputusan tersebut dan bahkan mengusulkan pembuatan SK sendiri untuk pengurus PWNU Jawa Timur.

“Bahwa mereka akan buatkan SK sendiri untuk pengurus PWNU Jawa Timur, ini kan masalah. Ini organisasi yang terpisah. PBNU memberhentikan Ketua PWNU Jawa Timur sesuai dengan mekanisme internal NU. Tidak bisa kemudian PBNU disalahkan dan PKB mau membuat SK PWNU Jawa Timur sendiri,” tegas Yahya.

Sebelumnya, Cak Imin menyatakan bahwa pemecatan Ketua Umum Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, Marzuki Mustamar, akan menimbulkan ketidakpercayaan warga Nahdliyin (sebutan untuk pengikut NU) terhadap PBNU. Menurutnya, pemecatan Marzuki merupakan peristiwa baru dalam sejarah organisasi Nahdlatul Ulama.

“Nanti timbul distrust ketidakpercayaan warga Nahdliyin kepada PBNU. Dalam sejarah NU tidak pernah ada pemecatan karena perjuangan itu kultural,” ujar Cak Imin di Madiun, Jawa Timur, Sabtu (30/12/2023).

“Saya khawatir jika itu diteruskan, akan memunculkan ketidakpercayaan Nahdliyin terhadap PBNU. Itu berbahaya,” tambahnya.

Cak Imin juga menyebut bahwa PBNU akan mengalami kerugian besar dengan memecat Kiai Marzuki dari kepengurusan PWNU Jawa Timur.

“Yang rugi dari pemberhentian Kiai Marzuki bukan Kiai Marzuki, tapi PBNU sendiri,” ujarnya.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *