Education
Wajib Militer Siswa SMA Jabar Butuh Payung Hukum
Jakarta (usmnews) – Wajib Militer untuk siswa SMA menjadi inisiatif baru Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, guna mengatasi kasus tawuran dan balap liar. Ia mengusulkan kurikulum pelatihan dasar kemiliteran yang bertujuan membangun karakter, meningkatkan disiplin, dan mengembangkan jiwa bela negara. Gubernur Dedi menegaskan pemerintah perlu menyusun payung hukum yang jelas—misalnya peraturan gubernur atau peraturan daerah—agar program ini berjalan efektif dan terukur.
Selain itu, praktisi pendidikan seperti Idris Apandi mendukung gagasan tersebut. Idris menilai program ini sebagai sarana preventif untuk mengurangi kenakalan pelajar. Ia menyatakan bahwa integrasi pelatihan militer dengan pendidikan bela negara akan mengubah perilaku siswa secara positif. Program Wajib Militer menyaring tindakan negatif dan meningkatkan disiplin, sehingga siswa mampu menghadapi konflik dengan bijaksana. Dinas Pendidikan dan TNI bekerja sama menyusun rencana pelaksanaan secara aktif dan menyeluruh.
Selanjutnya, inisiatif ini mendorong kolaborasi lintas instansi antara pemerintah daerah dan aparat militer. Gubernur Dedi berkomitmen menyusun aturan ketat agar Wajib Militer dapat diintegrasikan ke dalam kurikulum pendidikan. Program ini mendukung peran orangtua dan sekolah dalam membentuk karakter positif. Dengan demikian, upaya ini membantu siswa menghadapi tantangan kehidupan melalui kedisiplinan dan semangat kebangsaan yang kuat.
Lebih jauh, program ini menanggulangi dampak negatif tindakan kriminal di kalangan remaja. Melalui Wajib Militer, siswa belajar mengembangkan nilai tanggung jawab dan disiplin secara aktif. Para pejabat menilai bahwa inisiatif ini akan mengantisipasi konflik serta mendorong perubahan positif dalam sistem pendidikan. Mereka percaya program ini akan menguatkan karakter dan menciptakan generasi yang lebih bertanggung jawab serta siap bersaing di era global.
Secara keseluruhan, Wajib Militer merupakan solusi inovatif untuk memperbaiki perilaku pelajar. Pemerintah, sekolah, dan TNI menyusun strategi bersama agar inisiatif ini berhasil. Dengan komitmen tinggi, semua pihak bekerja aktif guna menyiapkan siswa menghadapi tantangan masa depan dengan semangat dan disiplin yang terjaga.