Nasional
Viral Pemobil Potong Lajur di Jalan Basuki Rahmat, Polisi Ancam Tilang

Surabaya (usmnews) – Dikutip dari detikcom, Baru-baru ini, sebuah insiden di Jalan Basuki Rahmat, Surabaya, menjadi viral di media sosial. Video yang beredar memperlihatkan sebuah mobil yang dengan sembrono memotong jalur, diduga sesaat setelah keluar dari Tunjungan Plaza. Aksi ini sangat membahayakan dan berpotensi besar memicu kecelakaan, terutama karena di area tersebut sudah ada marka jalan berupa garis lurus yang seharusnya berfungsi sebagai pembatas lajur.Menurut Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasatlantas) Polrestabes Surabaya, *AKBP Galih Bayu Raditya, pelanggaran ini terjadi setelah pembatas jalan permanen berupa water barrier* yang sebelumnya ada di lokasi tersebut habis terbakar saat demo anarkis yang terjadi pada akhir Agustus 2025.

Sebagai solusi sementara, Satlantas Polrestabes Surabaya dan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya telah memasang marka jalan berupa garis tak terputus. Garis ini dibuat dengan tujuan jelas: agar pengguna jalan tidak seenaknya berpindah lajur.Namun, fakta di lapangan menunjukkan bahwa kesadaran para pengendara masih rendah, terbukti dengan adanya aksi pelanggaran yang viral tersebut. Oleh karena itu, Galih menekankan kembali pentingnya mematuhi marka jalan demi ketertiban dan keselamatan bersama.Untuk mengatasi masalah ini secara permanen, Galih menyatakan bahwa rencana pemasangan kembali *water barrier* baru sudah didiskusikan dalam Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ). Pemasangan barikade ini akan diupayakan secepat mungkin. Tujuannya adalah untuk mencegah pelanggaran lalu lintas seperti pindah lajur sembarangan dan menjaga ketertiban di area tersebut. alih juga menegaskan bahwa, terlepas dari keberadaan *water barrier* atau tidak, pihak kepolisian tidak akan segan untuk melakukan penindakan.

Ia mengingatkan bahwa pelanggar yang tidak mematuhi marka jalan akan tetap ditilang. Ini adalah bentuk komitmen tegas dari pihak berwajib untuk memastikan semua pengguna jalan mematuhi aturan demi keselamatan. adanya upaya-upaya ini, baik warga Surabaya maupun pengendara lainnya dapat memiliki kesadaran yang lebih tinggi untuk tertib berlalu lintas. Ia mengimbau agar masyarakat selalu mengikuti arahan petugas di jalan dan mematuhi rambu serta marka yang ada. Tujuan utamanya adalah mewujudkan Surabaya sebagai kota yang tertib dan rapi.Kisah di Jalan Basuki Rahmat ini menjadi pengingat penting bagi kita semua. Aturan lalu lintas dibuat bukan untuk mempersulit, melainkan untuk melindungi nyawa. Ketika sebuah aturan dilanggar, dampaknya tidak hanya membahayakan diri sendiri, tetapi juga orang lain. Kesadaran untuk mematuhi marka jalan dan rambu lalu lintas adalah kunci untuk menciptakan lingkungan berkendara yang aman dan nyaman bagi semua pihak.