Uncategorized
Viral Kabar Maba USM Meninggal Saat Ospek, Kampus Klarifikasi

Semarang (usmnews) – Dikutip dari detikcom. Viral di media sosial sebuah unggahan yang menyebutkan seorang mahasiswa baru (maba) Universitas Semarang (USM) meninggal dunia saat mengikuti kegiatan orientasi mahasiswa baru, yang dikenal sebagai Pengenalan Akademik dan Kemahasiswaan (Pakem). Pihak kampus segera memberikan klarifikasi untuk meluruskan informasi yang beredar. Menurut unggahan Instagram yang menyebar luas, ada narasi yang mempertanyakan kebenaran kabar tersebut: “MABA USM. ADA YANG MENINGGAL PAS OSPEK? KALO BENER, RAME KIH!”. Unggahan ini memicu spekulasi dan kekhawatiran publik.Menanggapi hal tersebut, Wakil Rektor III Universitas Semarang (USM), Muhammad Junaidi, membenarkan bahwa seorang mahasiswanya berinisial C memang meninggal dunia pada hari Minggu, 14 September 2025. Namun, ia membantah tudingan bahwa ada kelalaian dari pihak kampus.

Junaidi menegaskan bahwa mendiang meninggal karena sakit jantung, sebuah kondisi medis yang disebut sebagai komorbid atau penyakit penyerta.Junaidi menjelaskan bahwa peristiwa itu terjadi pada sore hari, saat C sedang mengikuti kegiatan Pakem hari kedua di GOR kampus. Tepatnya saat sesi hiburan, mendiang tiba-tiba terjatuh. Pihak kampus segera memberikan penanganan dan langsung membawanya ke rumah sakit terdekat, yaitu RS Panti Wilasa.

“Memang ada berita yang kemudian simpang siur, kemudian (dikatakan) nggak ada penanganan dan lain sebagainya. Kalau dilihat dari faktanya tidak demikian, faktanya langsung kita tangani,” ujar Junaidi.Riwayat Kesehatan dan Bantuan dari KampusJunaidi menambahkan bahwa meskipun pihak rumah sakit tidak mengeluarkan informasi detail, pihak keluarga mengonfirmasi bahwa mendiang memiliki riwayat kesehatan komorbid jantung. Hal ini diketahui karena ayah dan kakak pertamanya juga memiliki riwayat penyakit yang serupa.Atas kejadian tragis ini, Junaidi menyampaikan duka cita yang mendalam dari seluruh civitas akademika USM. Ia menyebutkan bahwa almarhumah adalah penerima beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIPK). Sebagai bentuk kepedulian, Rektor USM telah menginstruksikan agar seluruh biaya yang terkait dengan beasiswa KIPK almarhumah dipastikan dikembalikan.”Pak Rektor bahkan menyampaikan biaya yang menjadi KIPK bersangkutan, tolong dipastikan untuk dikembalikan, kemudian beasiswa itu kita berikan,” tutur Junaidi.Junaidi menutup pernyataannya dengan mengatakan bahwa kejadian ini adalah takdir yang merupakan kehendak Tuhan. Dengan klarifikasi ini, pihak USM berharap masyarakat tidak lagi menyebarkan informasi yang tidak akurat terkait meninggalnya mahasiswa tersebut, karena pihak kampus telah melakukan penanganan yang maksimal dan tidak ada unsur kelalaian.