International
Venezuela Latih Warga Sipil Hadapi Ancaman Militer AS di Karibia

Jakarta (usmnews) – Pemerintah Venezuela menggelar pelatihan militer selama satu hari untuk warga sipil pada Sabtu (20/9). Langkah ini diambil sebagai respons atas pengerahan militer Amerika Serikat (AS) di perairan Karibia dan pernyataan bernada ancaman dari Presiden AS, Donald Trump.
AS telah mengirim kapal perang ke perairan internasional di lepas pantai Venezuela sejak hampir sebulan lalu. Selain itu, AS juga mengerahkan pesawat tempur F-35 ke Puerto Rico dalam misi yang mereka sebut sebagai operasi antinarkoba. Dalam operasi ini, militer AS menewaskan belasan orang yang diduga terlibat dalam peredaran narkoba.
Venezuela Tuding AS Ingin Gulingkan Rezim dan Curi Sumber Daya
Menteri Pertahanan Venezuela, Vladimir Padrino Lopez, menuduh AS melancarkan perang tanpa deklarasi di kawasan Karibia. Ia juga menyatakan bahwa AS sedang berusaha menggulingkan pemerintahan sah Venezuela serta mencuri minyak, emas, dan sumber daya lainnya.
“Semua ini tentang minyak, emas, berlian — sumber daya kami,” kata John Noriega, remaja 16 tahun yang mengikuti pelatihan militer di Petare, Caracas. “Kami akan memperjuangkan apa yang menjadi milik kami.”
Maduro Kerahkan Warga dan Militer ke Permukiman
Presiden Nicolas Maduro kembali memobilisasi warga sipil sebagai bagian dari pertahanan nasional. Setelah memanggil ribuan relawan ke barak militer pada minggu sebelumnya, Maduro memerintahkan pasukan bersenjata untuk turun langsung ke permukiman.
Di kawasan Petare, militer menutup jalan utama selama sehari untuk menggelar pelatihan. Tentara melatih warga sipil dalam kelompok berisi sekitar 30 orang. Materi yang diberikan meliputi cara menangani senjata, pertolongan pertama, penggunaan masker, serta pelajaran ideologi revolusioner.
“Saya datang untuk belajar hal-hal yang saya butuhkan demi membela negara saya,” ujar Luzbi Monterola, pegawai kantoran berusia 38 tahun. “Saya tidak takut pada siapa pun atau apa pun.”
Pelatihan Berlangsung di Berbagai Kota, Peserta Masih Terbatas
Selain di Caracas, sesi pelatihan juga berlangsung di San Cristobal dan Barinas. Namun, menurut laporan koresponden AFP, jumlah peserta di kedua kota tersebut masih tergolong rendah.
Di ibu kota sendiri, militer hanya mengerahkan sekitar 25 kendaraan lapis baja untuk parade. Pelatihan berlangsung damai dan tidak menimbulkan ketegangan berarti.
Di wilayah pesisir, kapal-kapal nelayan berlayar berdampingan dengan kapal militer. Televisi pemerintah menayangkan rekaman tersebut sebagai simbol kerja sama antara rakyat dan angkatan bersenjata.
“Hari ini kita menandai tonggak sejarah dalam revolusi militer kita. Ini adalah revolusi militer sejati,” ujar Menteri Pertahanan Lopez.
Trump Ancam Venezuela Lewat Pemulangan Migran
Presiden Donald Trump menyampaikan peringatan bahwa Venezuela akan menghadapi konsekuensi besar jika menolak menerima kembali warganya yang masuk ke AS.
Sehari sebelumnya, AS telah memulangkan 185 warga Venezuela ke Caracas melalui jalur udara. Dengan ini, jumlah warga Venezuela yang dipulangkan sejak Trump kembali menjabat pada Januari telah melebihi 13.000 orang.