Connect with us

Business

Bisnis Roti Terancam: Aoka dan Okko Mengandung Pengawet Berbahaya

Published

on

Baca juga berita yang lain : Business

Jakarta (usmnews) – Perkumpulan pengusaha produsen makanan rumahan di Kalimantan menggelar uji laboratorium terhadap sejumlah merek roti yang beredar di pasaran di laboratorium SGS Indonesia. Merek roti tersebut adalah Aoka, Okko, Sari Roti, dan My Roti.

Ketua Paguyuban Roti dan Mie Ayam Borneo (Parimbo), Aftahuddin, mengatakan bahwa pengujian tersebut dilakukan setelah menerima laporan dari anggota Parimbo mengenai peredaran roti yang tahan lama dan tidak berjamur meskipun telah beberapa bulan melewati tanggal kedaluwarsanya. Roti tersebut adalah Aoka dan Okko. Sementara Sari Roti dan My Roti digunakan sebagai pembandingnya.

Berdasarkan laporan Majalah, Aftahuddin dan anggota Parimbo kemudian mengupayakan uji laboratorium terhadap beberapa bungkus roti tersebut. Mereka mengirim sampel roti itu ke laboratorium PT SGS Indonesia.

Hasil pengujian menunjukkan bahwa sampel roti Aoka mengandung sodium dehydroacetate dalam bentuk asam dehidroasetat sebanyak 235 miligram per kilogram. Sementara pada roti Okko, ditemukan sebanyak 345 miligram per kilogram.

Paguyuban itu pun menguji dua merek roti lain sebagai pembanding, yaitu Sari Roti dan My Roti. Hasil uji laboratorium menunjukkan tidak adanya kandungan sodium dehydroacetate dalam bentuk apapun pada kedua merek tersebut.

Sodium dehydroacetate, yang juga sering disebut natrium dehydroacetate, adalah salah satu zat aditif yang digunakan sebagai bahan pengawet. Guru besar bidang ilmu dan teknologi pangan IPB University, Sugiyono, mengatakan bahwa senyawa kimia ini mampu menghambat pertumbuhan mikroba sehingga dapat mengawetkan produk.

“Sodium dehydroacetate memiliki efek pengawetan lebih kuat ketimbang bahan lain yang sudah diizinkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Karena itu, hingga saat ini BPOM belum mengizinkan senyawa ini digunakan sebagai bahan pengawet makanan. Meski begitu, beberapa negara membatasi penggunaannya pada makanan,” tuturnya pada Kamis, 18 Juli 2024.

Menanggapi kabar penggunaan sodium dehydroacetate, produsen roti Aoka, PT Indonesia Bakery Family membantah kabar yang beredar.

“Kami ingin menegaskan bahwa roti buatan kami tidak menggunakan sodium dehydroacetate. Sebanyak 16 produk kami sudah mendapatkan izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM),” ucap Head of Legal Indonesia Bakery Family, Kemas Ahmad Yani, dalam wawancara pada Rabu, 17 Juli 2024, dikutip dari Majalah berjudul “Penjelasan Produsen Roti Aoka dan Okko soal Bahan Pengawet Berbahaya.”

Senada dengan pihak roti Aoka, produsen roti Okko, PT Abadi Rasa Food juga membantah kandungan zat berbahaya dalam rotinya.

“Roti bisa tahan 60-90 hari karena proses produksi yang higienis dan kandungan bahan yang sudah ditetapkan sesuai dengan peraturan BPOM. Tempatnya harus bersih sekali, tidak boleh ada bakteri sama sekali, sesuai dengan Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB). Kuncinya di pengemasan,” ucap pengelola pabrik PT Abadi Rasa Food, Jimmy, pada Selasa, 16 Juli 2024.

Update terus berita terkini! Kunjungi halaman usmtv.id
Artikel mengenai Bisnis Roti Terancam: Aoka dan Okko Mengandung Pengawet Berbahaya dapat Anda temukan pada Business dan di tulis oleh Risya

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *