Lifestyle
Ubah Insecure Jadi Kekuatan: Panduan Self-Love dan Percaya Diri ala Cinta Laura

Semarang (usmnews) – Dikutip dari kompas.com Di tengah derasnya arus informasi digital saat ini, standar kecantikan yang seringkali tidak realistis di media sosial menjadi pemicu utama munculnya rasa tidak aman (insecure) di kalangan perempuan. Membandingkan diri dengan orang lain seolah menjadi kebiasaan yang sulit dihindari. Menanggapi fenomena ini, aktris dan figur publik Cinta Laura, yang kini menginjak usia 32 tahun, membagikan perspektifnya yang komprehensif tentang bagaimana perempuan dapat bangkit dari rasa minder dan membangun kepercayaan diri yang autentik.
Dalam sebuah acara kesehatan di Jakarta Selatan, Cinta menegaskan bahwa melawan rasa insecure bukanlah proses yang instan, melainkan sebuah perjalanan panjang yang melibatkan kesehatan mental, intelektual, dan fisik.

1. Penerimaan Diri sebagai Fondasi UtamaLangkah paling fundamental—namun seringkali paling sulit—menurut Cinta adalah berdamai dengan diri sendiri. Ia menekankan bahwa self-love atau mencintai diri sendiri harus dimulai dengan penerimaan total terhadap segala kekurangan yang dimiliki.
Bagi Cinta, menerima kekurangan bukan berarti menyerah atau pasrah pada keadaan (stagnan), melainkan sebuah bentuk kejujuran pada diri sendiri untuk tidak menyembunyikan siapa kita sebenarnya. Tanpa adanya fondasi penerimaan diri ini, seseorang akan sangat rapuh dan mudah terombang-ambing oleh tuntutan sosial atau standar kecantikan eksternal yang tidak ada habisnya. Ini adalah pekerjaan internal (batin) yang membutuhkan waktu dan kedisiplinan emosional yang kuat.
2. Kecantikan yang Lahir dari Wawasan (Intelektualitas)Cinta Laura, yang dikenal sangat peduli pada pendidikan, menyoroti bahwa kepercayaan diri sejati tidak semata-mata bergantung pada penampilan fisik. Ada aspek yang jauh lebih kekal, yaitu pertumbuhan intelektual.
Ia mendorong perempuan untuk terus memelihara rasa ingin tahu (curiosity) dan semangat untuk belajar. Menurutnya, semakin luas wawasan seseorang, semakin besar pula rasa percaya diri yang akan terbangun secara natural. Wanita yang cerdas dan berwawasan luas memancarkan aura menarik yang dapat dirasakan oleh orang-orang di sekitarnya. Jadi, kecantikan bukan hanya soal apa yang terlihat di cermin, tetapi juga tentang kualitas pemikiran dan kemauan untuk terus bertumbuh (growth mindset).
3. Disiplin Gaya Hidup SehatSelain aspek mental dan intelektual, Cinta juga menggarisbawahi pentingnya tindakan nyata melalui gaya hidup fisik. Ia mengajak perempuan Indonesia untuk lebih bijaksana dalam menentukan pilihan hidup sehari-hari.
Olahraga: Disiplin dalam bergerak dan berolahraga bukan hanya soal membentuk tubuh, tetapi juga melatih mental.
Nutrisi: Apa yang kita konsumsi sangat mempengaruhi kesehatan kulit dan tubuh. Cinta menyarankan agar perempuan memperhatikan asupan makanan bergizi.
Suplementasi: Jika asupan dari makanan dirasa kurang, penambahan suplemen vitamin dianggap perlu untuk memastikan kebutuhan nutrisi harian terpenuhi, yang pada akhirnya menunjang kesehatan jangka panjang.

4. Korelasi Imunitas dan Aura Percaya DiriPoin menarik yang diangkat oleh Cinta adalah hubungan erat antara sistem imun tubuh dengan kepercayaan diri. Ia berpandangan bahwa kesehatan kecantikan bermula dari dalam (beauty from within). Ketika sistem imun seseorang kuat dan terjaga, tubuh akan terasa bugar dan sehat. Kondisi fisik yang prima ini secara otomatis akan membuat penampilan seseorang terlihat lebih bercahaya (glowing) dan segar.
Sebaliknya, tubuh yang rentan sakit akan mempengaruhi suasana hati dan cara seseorang membawa diri. Dengan demikian, menjaga imunitas bukan hanya soal kesehatan medis, tetapi juga strategi ampuh untuk tampil lebih percaya diri dan berdaya dalam menghadapi tantangan hidup sehari-hari.







