Connect with us

International

Tunjukkan Keseriusan Strategis, Panglima TNI Konfirmasi Misi Perdamaian Gaza Akan Dipimpin Jenderal Bintang Tiga

Published

on

Semarang (usmnews) – Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) hari ini menyampaikan sebuah pernyataan signifikan yang menegaskan level komitmen Indonesia terhadap proses perdamaian di Gaza, Palestina. Dalam keterangan resminya di Markas Besar TNI Cilangkap, Panglima mengkonfirmasi bahwa satuan tugas (satgas) pasukan penjaga perdamaian yang dipersiapkan untuk dikirim ke Gaza akan berada di bawah komando seorang perwira tinggi berpangkat Jenderal Bintang Tiga.

Penunjukan komandan dengan pangkat setingkat Letnan Jenderal (TNI AD/Marinir), Laksamana Madya (TNI AL), atau Marsekal Madya (TNI AU) ini merupakan sebuah langkah yang tidak biasa dan menandakan bobot strategis dari misi tersebut.

Secara tradisional, Kontingen Garuda (pasukan perdamaian Indonesia di bawah bendera PBB) umumnya dipimpin oleh seorang perwira berpangkat Kolonel atau paling tinggi Brigadir Jenderal (Bintang Satu), tergantung pada skala misi dan struktur komando PBB di lapangan. Keputusan untuk menempatkan seorang Jenderal Bintang Tiga sebagai komandan lapangan (Force Commander) mengindikasikan beberapa hal.

Pertama, skala kontingen yang akan dikirim kemungkinan besar akan menjadi salah satu yang terbesar dalam sejarah pengiriman pasukan perdamaian Indonesia. Ini bukan sekadar pengerahan satu batalyon komposit, melainkan bisa jadi sebuah satuan tugas setingkat brigade atau bahkan divisi yang terdiri dari berbagai elemen vital.

“Ini adalah misi yang sangat kompleks yang diamanatkan langsung oleh Presiden,” ujar Panglima TNI kepada awak media. “Situasi di Gaza pasca-konflik membutuhkan pengerahan sumber daya yang komprehensif. Kita tidak hanya mengirim pasukan penjaga perdamaian, tetapi juga komponen Zeni untuk rekonstruksi, komponen kesehatan untuk rumah sakit lapangan, dan logistik kemanusiaan.”

Dengan menunjuk seorang Jenderal Bintang Tiga, lanjutnya, Indonesia memastikan bahwa komandan di lapangan memiliki bobot diplomasi militer dan otoritas komando yang setara untuk berkoordinasi langsung dengan para pemimpin militer dari negara lain serta pejabat tinggi PBB.

“Pemimpin setingkat ini memiliki pengalaman operasional, teritorial, dan manajerial yang matang untuk mengelola aset sebesar itu di lingkungan yang sangat dinamis dan sensitif secara politik,” tambah Panglima.

Langkah ini juga sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang ingin Indonesia memainkan peran proaktif dalam solusi damai di Timur Tengah, khususnya dalam isu Palestina. Penunjukan ini mengirimkan pesan kuat kepada komunitas internasional bahwa Indonesia tidak setengah-setengah dalam upayanya membantu memulihkan stabilitas dan kehidupan sipil di Gaza.

Saat ini, pasukan yang dipersiapkan dilaporkan sedang menjalani latihan intensif pra-tugas di Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI di Sentul, Bogor. Pengerahan mereka masih menunggu mandat resmi dari Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) dan terjaminnya gencatan senjata penuh di lapangan.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *