Business
Trump Siap Bagikan US$ 5.000 ke Warga AS Berkat Efisiensi!

Jakarta (usmnews) – Trump Siap Bagikan US$ 5.000 ke Warga AS Berkat Efisiensi, pemerintah AS mempertimbangkan proposal pembagian cek dividen US$ 5.000 kepada masyarakat. Elon Musk dan Presiden Donald Trump mendukung ide ini sebagai bagian dari upaya DOGE meningkatkan efisiensi anggaran federal.
James Fishback, CEO perusahaan investasi Azoria, pertama kali mengusulkan ide ini melalui media sosial X pada 18 Februari. Fishback berpendapat bahwa pemerintah menyalahgunakan sebagian pajak yang dibayarkan masyarakat dan harus mengembalikannya.
Gedung Putih menganggap beberapa pengeluaran tidak efisien dan merilis daftarnya, termasuk dana US$ 1,5 juta untuk promosi keberagaman di Serbia dan US$ 70.000 untuk pertunjukan musikal di Irlandia. DOGE menargetkan pemangkasan anggaran hingga US$ 2 triliun, meskipun Elon Musk memperkirakan penghematan maksimal hanya mencapai setengahnya.
Fishback mengusulkan untuk mengalokasikan 20% dari total penghematan atau sekitar US$ 400 miliar guna membagikan cek dividen kepada 79 juta rumah tangga pembayar pajak. Konsep ini menyerupai Dana Permanen Alaska, di mana masyarakat menerima bagian dari surplus anggaran negara.
Pemerintah akan memberikan cek dividen ini hanya kepada rumah tangga yang membayar pajak penghasilan federal, berbeda dengan cek stimulus Covid-19 yang menjangkau lebih luas. Masyarakat berpenghasilan rendah yang tidak membayar pajak federal tidak akan memenuhi syarat untuk menerima dana ini.
Menurut Pew Research Center, sebagian besar individu dengan penghasilan tahunan di bawah US$ 40.000 tidak membayar pajak penghasilan federal. Namun, Fishback menyatakan bahwa setiap individu yang mengajukan laporan pajak akan memenuhi syarat untuk menerima pembayaran ini.
Program ini bertujuan mendorong individu yang tidak bekerja agar kembali ke pasar tenaga kerja. Meski demikian, Fishback mengakui bahwa anggota parlemen masih dapat mengubah ketentuan dalam proposal ini setelah membahasnya lebih lanjut.
Donald Trump telah menyatakan dukungannya terhadap ide ini, sementara Elon Musk menilai bahwa inisiatif ini akan mendorong masyarakat untuk lebih aktif melaporkan pemborosan anggaran pemerintah. Kongres AS harus menyetujui program ini untuk merealisasikannya.
Fishback saat ini melobi anggota DPR dan Senat agar mereka mengadopsi proposal ini. Ketua DPR AS Mike Johnson menilai gagasan tersebut menarik secara politis, tetapi ada prioritas lain yang lebih mendesak.
“Kita memiliki utang federal sebesar US$ 36 triliun dan defisit yang sangat besar,” kata Johnson. Ia menekankan bahwa pemerintah sebaiknya fokus pada pengurangan utang daripada mengalokasikan dana untuk pembagian cek dividen.
Stephen Miller, Wakil Kepala Staf Gedung Putih, menyatakan bahwa pembahasan mengenai cek dividen DOGE masih dalam proses rekonsiliasi di Kongres. Namun, beberapa pakar meragukan keberlanjutan program ini tanpa alokasi anggaran yang jelas.
Elaine Kamarck, peneliti senior di Brookings Institution, menegaskan bahwa Kongres harus menyetujui setiap alokasi dana pemerintah. Ia berpendapat bahwa tanpa mekanisme hukum yang jelas, pengguna dana dapat dianggap melakukan tindakan ilegal.
Maya MacGuineas, Presiden Committee for a Responsible Federal Budget, menilai bahwa pemerintah seharusnya tidak menjanjikan dana tambahan saat masih menghadapi defisit anggaran tahunan sebesar US$ 2 triliun.
MacGuineas menyatakan bahwa pemerintah hanya menambah utang yang tetap menjadi beban masyarakat. Namun, jika DOGE menghemat US$ 1 triliun per tahun, pemerintah bisa mengembalikan dana kepada wajib pajak secara masuk akal.