Business
Transformasi Bank BTPN Menjadi Bank SMBC Indonesia: Langkah Strategis Menuju Sinergi Global

(usmnews) – PT Bank BTPN Tbk secara resmi mengubah nama perseroannya menjadi PT Bank SMBC Indonesia Tbk. Perubahan ini telah disetujui oleh para pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), yang diadakan baru-baru ini.
Direktur Utama Bank BTPN, Henoch Munandar, menyatakan bahwa transformasi merek yang telah disetujui ini merupakan langkah strategis yang mencerminkan sinergi yang lebih kuat antara Bank BTPN dan induk usahanya, Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC). Transformasi ini diharapkan dapat menguatkan posisi bank di pasar domestik serta meningkatkan relevansi bank dalam melayani segmen yang lebih luas dengan berbagai layanan keuangan yang komprehensif dan inovatif.
“Transformasi ini merupakan bagian dari upaya Bank BTPN untuk merespons dinamika pasar dan kebutuhan portofolio yang terus berkembang. Kami berharap langkah ini akan memperkuat posisi Bank BTPN di pasar domestik dan menegaskan relevansi perseroan bagi segmen yang lebih luas melalui layanan keuangan yang komprehensif dan inovatif di seluruh lini bisnis,” jelas Henoch dalam pernyataan resminya, Jumat (30/8).
Transformasi ini bukanlah langkah pertama bagi Bank BTPN dalam memperkuat identitasnya sebagai bank universal. Sebelumnya, pada tahun 2019, Bank BTPN telah melakukan merger dengan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia. Hal ini menunjukkan komitmen Bank BTPN untuk terus beradaptasi dan berinovasi guna mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Dilansir dari CNN News, meskipun ada perubahan nama, Bank BTPN dan para pemegang saham tetap berkomitmen untuk memberikan kontribusi nyata terhadap perekonomian Indonesia. Komitmen ini diwujudkan melalui berbagai inisiatif, seperti pengembangan bisnis di sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serta ekonomi berkelanjutan. Selain itu, Bank BTPN juga terus meningkatkan kapabilitas digital melalui platform Jenius dan program Daya, yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan nasabah dan masyarakat.
Pada periode hingga Juni 2024, Bank BTPN mencatat penyaluran pembiayaan berkelanjutan sebesar Rp16,33 triliun, yang mencakup pinjaman hijau dan pinjaman untuk UMKM. Di sektor digital, Jenius mencatat pertumbuhan penyaluran kredit sebesar 134% secara tahunan (yoy) menjadi Rp3,1 triliun, sementara pengelolaan dana pihak ketiga meningkat 10% yoy menjadi Rp27,2 triliun. Bank BTPN berhasil menjangkau lebih dari 6,3 juta penerima manfaat melalui 4.905 aktivitas program Daya.
Aset Bank BTPN juga mengalami peningkatan signifikan, dengan kenaikan sebesar 22% yoy menjadi Rp235,8 triliun, penyaluran kredit tumbuh 19% yoy menjadi Rp176,2 triliun, dan pendapatan bunga bersih meningkat 17% yoy menjadi hampir Rp7,0 triliun.
Bank BTPN optimistis dapat melanjutkan pencapaian ini dan menegaskan bahwa perubahan nama tidak akan mengubah produk dan layanan yang sudah ada. Bank tetap berkomitmen untuk terus berinovasi dan memberikan pelayanan terbaik bagi nasabahnya, dengan tujuan menciptakan kehidupan yang lebih bermakna bagi seluruh nasabah.
Selain itu, dalam RUPSLB ini juga disetujui penunjukkan Marita Alisjahbana sebagai Komisaris Independen Bank BTPN. Marita, yang memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun di bidang manajemen risiko perbankan, diharapkan dapat memperkuat pengawasan di bidang manajemen risiko dan praktik tata kelola perseroan.
“Pengangkatan Marita Alisjahbana sejalan dengan komitmen Bank BTPN untuk selalu mematuhi standar dan kebijakan yang berlaku serta memenuhi ekspektasi pemangku kepentingan dan nasabah,” pungkas Henoch.