Business
Toyota Jual 10,8 Juta Unit pada 2024, Tetap Terlaris di Dunia

Jakarta (usmnews) – Toyota menjual 10,8 juta unit pada 2024, mempertahankannya menjadi produsen mobil terlaris dunia selama lima tahun. Namun, angka ini turun 3,7% dari tahun sebelumnya akibat masalah uji sertifikasi di Daihatsu yang menurunkan kepercayaan konsumen dan regulator.
Volkswagen Group, pesaing utama Toyota asal Jerman, melaporkan penjualan 9 juta unit, turun 2,3% secara tahunan. Penurunan ini terjadi karena pengurangan biaya dan persaingan ketat di China. Di China, penjualan Volkswagen anjlok 10%, sementara di Jerman turun 2,2%.
Penjualan Toyota di AS naik 3,7% menjadi 2,33 juta unit, berkat lonjakan 53% pada kendaraan elektrifikasi.
Sebaliknya, di China, penjualannya turun 6,9% karena persaingan ketat dengan produsen lokal dan global yang menawarkan harga lebih kompetitif. Sementara itu, kendaraan listrik berbasis baterai (BEV) hanya menyumbang 1,4% dari total penjualan global.
Di Indonesia, Toyota mendominasi dengan penjualan 262.315 unit dari Januari hingga November 2024, menguasai 33,4% pangsa pasar. Daihatsu menempati posisi kedua dengan 149.975 unit (19,1%), diikuti Honda dengan 86.350 unit (11,0%).
Meskipun menghadapi tantangan global, perusahaan ini tetap optimis mempertahankan dominasinya di industri otomotif. Toyota mengandalkan inovasi dan diversifikasi produk untuk memperkuat posisinya di tengah persaingan ketat.
Toyota juga terus mengembangkan teknologi ramah lingkungan untuk mempertahankan keunggulannya. Mereka berinvestasi dalam kendaraan hidrogen dan meningkatkan efisiensi baterai untuk mobil listrik. Perusahaan ini juga memperluas produksi mobil hybrid di berbagai pasar utama untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat.
Toyota fokus pada ekspansi global dan meningkatkan keberlanjutan operasionalnya. Perusahaan terus memperluas jaringan distribusi di pasar negara berkembang untuk menjangkau lebih banyak konsumen. Dengan berfokus pada efisiensi produksi dan pengurangan emisi, perusahaan ini berkomitmen untuk memenuhi standar lingkungan yang semakin ketat, sekaligus menjaga daya saingnya di pasar otomotif global.