International
Tiga Milisi Palestina Ledakkan Tank IDF, Empat Tentara Israel Tewas

Jakarta (usmnews) – Tiga milisi Palestina berhasil meledakkan sebuah tank milik Pasukan Pertahanan Israel (IDF) di Gaza utara pada Senin (8/9) pukul 06.00 waktu setempat. Serangan tersebut menewaskan empat tentara IDF dari Korps Pasukan Lapis Baja Israel.
Media Israel Jerusalem Post melaporkan identitas tiga dari empat tentara yang tewas, yaitu Sersan Uri Lamed (20) asal Tel Mond, Sersan Gadi Cotal (20) dari Kibbutz Akim, dan Sersan Amit Arye Regev dari Modi’in-Maccabim-Reut. Sementara satu korban lainnya belum teridentifikasi secara publik.
Kronologi Serangan
Tank IDF baru saja kembali ke markas sekitar pukul 05.00 setelah menyelesaikan operasi malam. Satu jam kemudian, saat pasukan sedang siaga dan para komandan melakukan pengecekan situasi, tiga milisi Palestina melancarkan serangan.
Para milisi mendekati tank yang berada di posisi bertahan di dekat pos pertahanan IDF, tepatnya di pinggiran Sheikh Radwan, wilayah barat Jabalya, dekat dengan pos Batalion ke-50 Brigade Nahal.
Dengan cepat, mereka menghujani tank dengan tembakan senjata ringan. Setelah berhasil mendekat, mereka melemparkan peledak langsung ke dalam tank, menewaskan seluruh kru di dalamnya.
Baku Tembak dan Korban Luka
Serangan tersebut memicu baku tembak antara milisi Palestina dan pasukan IDF. Satu anggota Brigade Nahal mengalami luka dalam insiden itu.
Meski para tentara IDF berada dalam kondisi siaga penuh dan terus mengamati situasi, serangan tetap berhasil dilakukan dalam waktu singkat dan jarak dekat.
IDF menyatakan bahwa dua dari tiga milisi Palestina terkena tembakan dalam baku tembak tersebut. Namun, belum ada konfirmasi resmi mengenai status ketiganya, apakah tewas atau berhasil melarikan diri.
Penyelidikan Masih Berlangsung
Hingga saat ini, IDF masih melakukan penyelidikan internal atas insiden yang menewaskan empat tentaranya. Mereka menekankan bahwa seluruh awak tank dalam keadaan sadar dan tidak tertidur saat serangan terjadi.
Serangan ini menjadi salah satu insiden paling mematikan yang menimpa Korps Lapis Baja IDF dalam beberapa bulan terakhir sejak konflik kembali meningkat di wilayah Gaza.