Anak-anak
“The Journey of Hope”: Perjalanan Penuh Harapan 14 Pejuang Kanker Cilik di Marine Safari Bali.

Semarang (usmnews) – Dikutip dari KOMPAS.com Suasana haru sekaligus gembira menyelimuti kawasan Marine Safari Bali di Kabupaten Gianyar pada hari Selasa, 28 Oktober 2025. Sebanyak 14 orang anak yang sedang berjuang sebagai pasien kanker merasakan keceriaan luar biasa saat mereka diajak menyusuri setiap lorong di destinasi ekowisata kelautan tersebut.Kunjungan ini, yang diberi nama “The Journey of Hope” (Perjalanan Harapan), dirancang khusus untuk membangkitkan semangat mereka.
Kegembiraan anak-anak tampak jelas, senyuman tulus terus merekah di wajah mereka, terutama ketika menyaksikan keragaman hayati laut. Mereka begitu takjub melihat aneka ikan yang berwarna-warni, dan antusiasme mereka memuncak saat melihat pertunjukan lumba-lumba yang berenang dengan lincah dan kompak. “Woowww, mau lihat, mau lihat,” seru seorang anak perempuan, menunjukkan semangatnya yang besar untuk tidak melewatkan momen apa pun.Perjalanan edukatif ini membawa mereka melihat berbagai ekosistem.
Mereka mengamati upaya penangkaran terumbu karang, lalu terpesona oleh akuarium raksasa yang menampilkan kehidupan bawah laut. Satwa-satwa lain seperti anjing laut, singa laut, ikan hiupari, dan pinguin humboldt yang menggemaskan juga tidak luput dari perhatian mereka. Rasa penasaran mereka sangat tinggi, terbukti dari banyaknya pertanyaan yang dilontarkan. “Ada apa lagi, apa lagi di sana? Itu apa?” tanya mereka berulang kali kepada para edukator dan orang tua yang mendampingi.

Tidak hanya fauna laut, mereka juga dikenalkan dengan satwa darat dan udara, termasuk capybara, burung perkici, serta jalak Bali yang merupakan satwa langka dan hampir punah.Selama penjelajahan, ke-14 anak tersebut tidak sendirian. Mereka didampingi oleh 20 orang tua serta pendamping, yang memberikan dukungan penuh. Selain itu, hadir pula sembilan pemerhati kanker dari Yayasan Kanker Anak Indonesia (YKAI) Bali yang turut mengorganisir kegiatan ini.Hana Mandey, selaku perwakilan dari YKAI Bali, menegaskan bahwa acara ini memiliki makna yang jauh lebih dalam daripada sekadar rekreasi biasa.
“Perjalanan hari ini tidak hanya sekadar perjalanan rekreasi. Tapi ini adalah perjalanan yang sangat bermakna buat mereka,” ungkap Hana. Ia melihatnya sebagai sebuah perjalanan yang menumbuhkan harapan dan semangat baru. Hana juga menyoroti semangat juang anak-anak tersebut yang dinilainya luar biasa dan bisa menjadi inspirasi bagi banyak orang. “Mereka ini semangatnya luar biasa dan mereka adalah inspirasi kita,” tambahnya. Momentum ini semakin terasa istimewa karena bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda, yang diharapkan dapat memberikan dorongan moril tambahan bagi mereka untuk terus gigih berjuang melawan penyakit kanker.

Dukungan penuh juga datang dari pihak manajemen. Direktur Utama Taman Safari Indonesia, Aswin Sumampau, bahkan turut hadir dan mendampingi anak-anak tersebut hingga sore hari. Dengan rendah hati, ia menyatakan bahwa kontribusi yang diberikannya mungkin masih terbilang kecil. Namun, Aswin memiliki keyakinan kuat bahwa proses pengobatan tidak semata-mata bergantung pada obat-obatan dan rumah sakit.
Menurutnya, pengobatan terbaik justru datang dari dalam diri pasien, yaitu ketika anak-anak ini kembali memiliki harapan dan semangat hidup. “Semoga semua itu bisa didapat dari perjalanan-perjalanan seperti ini,” ujar Aswin. Ia berharap pengalaman ini dapat membantu proses penyembuhan mereka, karena ia sangat percaya bahwa “hati yang gembira adalah obat yang paling mujarab.”Dengan memberikan kesempatan menjelajahi alam dan mengenal satwa, Aswin berharap dapat membangkitkan kegembiraan dan semangat baru bagi mereka. Ia juga menekankan bahwa acara ini sejalan dengan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).
Aswin ingin Taman Safari tidak hanya dikenal fokus pada konservasi hewan dan alam, tetapi juga memiliki kepedulian dan tanggung jawab sosial terhadap masyarakat sekitar.Aswin menjelaskan bahwa para peserta “The Journey of Hope” ini datang dari beragam latar belakang usia, mulai dari 3 tahun hingga 17 tahun. Mereka berjuang melawan berbagai jenis kanker, seperti kanker tulang, kanker darah, dan kanker organ lainnya. Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa mereka berasal dari keluarga prasejahtera. “Ini hanya sedikit yang bisa diberikan. Tapi semoga bisa memberi semangat,” tutup Aswin.

