Business
The Fed Tahan Suku Bunga, Rupiah Melemah

Jakarta, (usmnews) – Keputusan Federal Reserve (The Fed) untuk menahan suku bunga lebih lama berdampak pada pelemahan nilai tukar rupiah. Pengamat pasar uang Ariston Tjendra menyatakan bahwa notulen rapat kebijakan The Fed pada Januari menunjukkan keinginan bank sentral AS untuk mempertahankan suku bunga.
The Fed tetap menunggu data terbaru, seperti inflasi, tenaga kerja, dan dampak kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Pejabat The Fed mengisyaratkan kesulitan dalam menurunkan inflasi ke target dua persen, sehingga suku bunga belum diturunkan.
Selain kebijakan suku bunga, kebijakan tarif Trump juga memicu sentimen negatif di pasar. Indeks saham Asia bergerak negatif pada Kamis pagi, mencerminkan dampak kebijakan tersebut terhadap pasar global.
Dari dalam negeri, pasar mulai berspekulasi mengenai kemungkinan pemangkasan suku bunga acuan atau BI-Rate. Inflasi yang rendah serta pengurangan anggaran belanja negara berpotensi menurunkan aktivitas bisnis lokal, sehingga memberikan tekanan tambahan terhadap nilai tukar rupiah.
Ariston memperkirakan rupiah berpotensi melemah hingga Rp16.380 per dolar AS, dengan potensi support di sekitar Rp16.290. Pada pembukaan perdagangan Kamis di Jakarta, rupiah melemah 28 poin atau 0,17 persen menjadi Rp16.353 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.325 per dolar AS.