Entertainment
Tekanan Mental dan Konflik Reuni: Ken Chu Sampaikan Permintaan Maaf Atas Sikap Emosionalnya

Semarang (usmnews) – Dikutip dari cnnindonesia.com Kabar kurang menyenangkan datang dari dunia hiburan Mandarin. Ken Chu, salah satu personil grup ikonik F4, baru-baru ini menyampaikan permohonan maaf secara terbuka kepada publik. Langkah ini diambil setelah ia menyadari bahwa serangkaian komentar tajam dan sikap emosional yang ia tunjukkan belakangan ini telah memicu kegaduhan di ruang publik. Ken mengaku bahwa tindakannya tersebut merupakan dampak dari stres berat yang ia alami akibat menjadi korban perundungan daring (cyberbullying) yang berlangsung secara terus-menerus.
Akar Permasalahan dan Perundungan Siber

Pemicu utama dari ketegangan ini bermula sejak September 2025, ketika rumor mengenai rencana reuni F4 mulai beredar luas di media sosial. Sayangnya, kabar tersebut dibarengi dengan spekulasi negatif mengenai adanya konflik internal antar anggota serta keputusan Ken Chu yang memilih untuk tidak terlibat dalam tur konser tersebut. Akibatnya, Ken menjadi sasaran kemarahan dan pesan-pesan kebencian dari sejumlah oknum netizen.
Melalui unggahan di media sosialnya tepat pada hari Natal, 25 Desember 2025, Ken mengungkapkan bahwa ia telah menghadapi tekanan luar biasa selama berbulan-bulan. Ia menjelaskan bahwa serangan komentar jahat yang masuk melalui pesan pribadi telah merusak ketenangan hidup keluarganya dan mengganggu fokus pekerjaannya. Beban mental dan fisik yang menumpuk ini akhirnya membuat pertahanannya runtuh, sehingga ia kehilangan kendali atas emosinya saat berkomunikasi di ruang publik maupun dengan pihak lain.
Klarifikasi Terkait Pernyataan Ashin Mayday
Salah satu titik kritis yang memicu reaksi keras Ken adalah pernyataan Ashin (personil band Mayday sekaligus pemilik label B’in Music yang menangani tur F4). Dalam sebuah konser di Shanghai pada Desember lalu, Ashin sempat melontarkan kalimat bahwa absennya Ken Chu dalam reuni ini bersifat “sementara”.
Ken Chu merespons hal tersebut dengan sinis di grup penggemar, menyebut pernyataan itu sekadar “basa-basi sopan” untuk menenangkan fan semata. Ken merasa bingung karena ia justru mengetahui kabar ketidakhadirannya sendiri dari pemberitaan online, bukan dari komunikasi langsung pihak manajemen. Ia menegaskan bahwa sebelumnya ada perselisihan mengenai poin-tuntutan kerja dengan B’in Music yang berakhir buntu, sehingga pihak label sempat memutus kontak dengannya.
Permintaan Maaf yang Tulus
Dalam pernyataan maafnya, Ken Chu menyadari bahwa komentar-komentarnya telah menyebabkan spekulasi yang tidak perlu dan dianggap sebagai pemborosan sumber daya publik. Ia merasa menyesal karena tidak mampu mengelola emosi dengan lebih bijak di tengah situasi sulit tersebut. Ia berharap para penggemar dan masyarakat dapat memahami situasi rumit yang ia hadapi serta memberikan ruang baginya untuk memulihkan kesehatan mentalnya.

Refleksi bagi Penggemar
Kejadian yang menimpa Ken Chu ini kembali mengingatkan kita akan sisi gelap popularitas dan betapa destruktifnya dampak cyberbullying terhadap kesehatan mental seorang figur publik. Meski ada rasa kecewa karena reuni F4 tidak berlangsung lengkap dengan empat anggota aslinya, fenomena ini menjadi pelajaran berharga bagi netizen untuk lebih bijak dalam berkomentar dan menghargai keputusan pribadi seorang artis.







