Entertainment
Sinopsis Avatar: Fire and Ash – Babak Baru Jake Sully Melawan Klan Na’vi yang Brutal

Semarang (usmnews) – Dikutip dari CNNIndonesia.com Dunia sinema kembali menyambut mahakarya terbaru James Cameron melalui angsuran ketiga dari saga Pandora yang berjudul Avatar: Fire and Ash. Film ini diposisikan sebagai sekuel langsung yang menjembatani peristiwa emosional setelah Avatar: The Way of Water (2022). Berbeda dengan dua film sebelumnya yang banyak mengeksplorasi keindahan hutan hujan dan kedalaman samudra, saga ketiga ini dijanjikan akan tampil dengan nuansa yang jauh lebih gelap, intens, dan brutal.
Duka Keluarga Sully dan Ketegangan Internal

Kisah bermula saat keluarga Jake Sully (Sam Worthington) sedang berusaha menyesuaikan diri di lingkungan klan Metkayina. Namun, kebahagiaan mereka dibayangi oleh kesedihan mendalam akibat gugurnya Neteyam dalam pertempuran besar sebelumnya. Duka ini bermanifestasi secara berbeda pada setiap anggota keluarga. Neytiri (Zoe Saldaña) digambarkan menjadi sosok yang lebih tertutup dan menyimpan dendam, terutama terhadap Spider—anak manusia yang dibesarkannya namun memiliki darah musuh. Sementara itu, Lo’ak terus dihantui oleh mimpi buruk tentang mendiang kakaknya.
Jake Sully sendiri berada dalam posisi sulit. Sebagai Toruk Makto, ia merasa gagal menjaga keselamatan keluarganya. Ketegangan antara Neytiri dan Spider yang semakin meruncing memaksa Jake untuk mengambil keputusan sulit: memisahkan Spider dari kelompok utama guna menghindari konflik internal yang lebih merusak.
Perjalanan Bersama Klan Tlalim dan Ancaman Ash People
Demi mencari kedamaian dan keamanan baru, keluarga Sully bergabung dengan klan Tlalim, yang dikenal sebagai wind traders atau pedagang angin. Klan ini memiliki mobilitas tinggi karena menggunakan kendaraan terbang untuk berdagang antar desa. Sebagai imbalan atas perlindungan, keluarga Sully menawarkan diri menjadi pengawal bagi klan Tlalim dari gangguan para perampok liar.
Namun, ancaman yang mereka hadapi jauh lebih besar dari sekadar perampok biasa. Mereka harus berhadapan dengan klan Mangkwan, atau yang lebih dikenal sebagai Ash People (Bangsa Abu). Berbeda dengan klan Omatikaya atau Metkayina yang cenderung hidup selaras dengan alam secara damai, klan Mangkwan memiliki karakter yang barbar, agresif, dan destruktif.
Kemunculan Varang dan Aliansi Api
Konflik memuncak saat klan Mangkwan menyerang rombongan Jake. Klan ini dipimpin oleh Varang (Oona Chaplin), seorang tsahik atau pemimpin spiritual yang memiliki keahlian luar biasa dalam mengendalikan elemen api. Varang merepresentasikan sisi gelap dari bangsa Na’vi—sebuah peradaban yang terobsesi pada kehancuran dan dominasi melalui api.
Serangan brutal ini mengakibatkan keluarga Sully terpencar-pencar. Di tengah kekacauan tersebut, Varang dikabarkan mendapatkan dukungan dari musuh lama Jake Sully, yang semakin memperumit upaya keluarga Sully untuk bersatu kembali dan menyelamatkan Pandora dari kehancuran total.

Eksplorasi Hati dan Karakter
Meskipun James Cameron tetap menyuguhkan visual yang memukau, ia menekankan bahwa kekuatan utama Avatar: Fire and Ash terletak pada kedalaman karakternya. Melalui film ini, penonton diajak untuk menyelami sisi emosional Na’vi yang lebih kompleks—bahwa tidak semua bangsa di Pandora bersifat protagonis. Film ini memperkenalkan budaya baru yang menantang perspektif penonton tentang keseimbangan alam.
Film yang juga dibintangi oleh Stephen Lang, Sigourney Weaver, dan Kate Winslet ini dijadwalkan tayang di bioskop mulai 17 Desember 2025. James Cameron memastikan bahwa perjalanan Jake Sully kali ini bukan sekadar tentang pertempuran fisik, melainkan sebuah perjalanan epik untuk menjaga keutuhan hati dan jiwa di tengah kobaran api peperangan.







