Connect with us

USM News

Sinergi Tradisi dan Kreativitas: UKM Karawitan Sari Laras USM Siap Mengguncang Komukino Fest 2025

Published

on

Semarang (usmnews) Dikutip dari jateng.tribunnews.com. Universitas Semarang (USM) kembali menunjukkan taringnya dalam pelestarian budaya melalui partisipasi aktif salah satu unit kegiatan mahasiswanya. Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Karawitan Sari Laras USM secara resmi dikabarkan akan menjadi salah satu penampil utama yang memeriahkan perhelatan akbar Komukino Fest 2025. Kehadiran kelompok karawitan ini tidak hanya sekadar pengisi acara, tetapi juga simbol dari semangat generasi muda dalam menjaga warisan adiluhur di tengah arus modernisasi.

Mengenal Komukino Fest: Wadah Komunikasi dalam Aksi

Komukino Fest, yang merupakan kependekan dari “Komunikasi dalam Aksi,” adalah festival tahunan bergengsi yang diinisiasi oleh mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Semarang. Festival ini dirancang sebagai wadah bagi mahasiswa untuk mempraktikkan teori-teori komunikasi yang mereka pelajari di bangku perkuliahan, mulai dari manajemen acara (event management), hubungan masyarakat (public relations), hingga komunikasi pemasaran.

Untuk edisi tahun 2025, panitia mengusung tema yang menggabungkan unsur kreativitas digital dengan nilai-nilai lokal. Dalam konteks inilah, UKM Karawitan Sari Laras hadir untuk memberikan sentuhan etnik yang magis, membuktikan bahwa instrumen tradisional seperti gamelan tetap relevan dan memiliki daya tarik yang kuat bagi audiens masa kini, termasuk Generasi Z.

Persiapan Intensif Sari Laras: Memadukan Klasik dan Kontemporer

Menjelang hari pelaksanaan, anggota UKM Karawitan Sari Laras dilaporkan tengah menjalani serangkaian latihan intensif. Persiapan ini mencakup sinkronisasi nada, pemantapan teknik menabuh, hingga penyusunan aransemen yang unik. Kabarnya, Sari Laras tidak hanya akan membawakan gending-gending Jawa klasik secara murni, tetapi juga melakukan eksplorasi dengan menggabungkan unsur-unsur musik modern atau lagu-lagu populer yang diaransemen ulang ke dalam laras gamelan.

Strategi “fusion” ini diambil untuk memastikan bahwa pertunjukan mereka dapat dinikmati oleh semua kalangan. Dengan membawa alat musik seperti kendang, saron, bonang, hingga gong ke atas panggung festival yang dinamis, Sari Laras ingin menunjukkan bahwa karawitan bukanlah seni yang kaku, melainkan seni yang terus bertumbuh dan bisa beradaptasi dengan panggung sebesar Komukino Fest.

Misi Pelestarian Budaya di Lingkungan Kampus

Keikutsertaan Sari Laras dalam festival ini membawa misi yang lebih besar daripada sekadar hiburan. Pihak universitas melalui pembina UKM menekankan bahwa panggung ini adalah kesempatan emas untuk mempromosikan kebudayaan Jawa kepada khalayak luas. Di tengah gempuran tren budaya luar, keberanian mahasiswa untuk tampil membawakan karawitan adalah pernyataan sikap bahwa identitas lokal harus tetap menjadi tuan rumah di negeri sendiri.

Komukino Fest 2025 sendiri diprediksi akan menyedot perhatian ribuan pengunjung, baik dari kalangan internal kampus maupun masyarakat umum di Semarang. Selain pertunjukan seni, festival ini biasanya juga diisi dengan bazar UMKM, pameran karya komunikasi, dan kompetisi kreatif lainnya, yang semuanya dibalut dalam atmosfer kemeriahan anak muda.

Kesimpulan dan Harapan:

Partisipasi UKM Karawitan Sari Laras di Komukino Fest 2025 diharapkan mampu menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain untuk tidak ragu mengeksplorasi minat dan bakat di bidang seni tradisional. Penampilan ini juga diharapkan menjadi pemantik bagi para pengunjung untuk lebih menghargai keindahan gamelan sebagai salah satu identitas budaya bangsa yang tak ternilai harganya.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *