Connect with us

Nasional

Sinergi Keamanan Nasional, TNI Kerahkan 113 Ribu Prajurit Kawal Natal dan Tahun Baru 2026 dari Ancaman Kejahatan hingga Bencana Alam​

Published

on

Semarang (usmnews) – Dikutip dari Sindonews.com Menjelang momen krusial pergantian tahun dan perayaan Natal 2026, Tentara Nasional Indonesia (TNI) menunjukkan komitmen penuhnya dalam menjaga stabilitas keamanan negara. Dalam upaya mendukung operasi kepolisian dan memastikan rasa aman bagi masyarakat, TNI telah menyiagakan kekuatan besar yang terdiri dari 113.000 prajurit.

Informasi ini disampaikan secara resmi oleh Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Mabes TNI, Mayor Jenderal (Mar) Freddy Ardianzah, pada Jumat, 19 Desember 2025. Pengerahan pasukan ini bukanlah operasi mandiri, melainkan bentuk perbantuan strategis kepada Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dalam rangka Operasi Lilin atau pengamanan Nataru.​

Kekuatan personel yang disiapkan tidak main-main. Ratusan ribu prajurit tersebut merupakan gabungan dari tiga matra utama, yakni TNI Angkatan Darat (AD), TNI Angkatan Laut (AL), dan TNI Angkatan Udara (AU). Mayjen Freddy menegaskan bahwa distribusi personel di lapangan tidak akan dilakukan secara serampangan, melainkan disesuaikan secara taktis berdasarkan tingkat kerawanan dan kebutuhan spesifik di masing-masing wilayah. Pendekatan ini memastikan bahwa daerah-daerah yang memiliki potensi gangguan keamanan tinggi akan mendapatkan atensi dan penebalan pasukan yang lebih intensif.​

Foto: okezone.com

Fokus pengamanan TNI akan menyasar titik-titik krusial yang menjadi pusat aktivitas masyarakat selama libur panjang. Prioritas utama meliputi tempat-tempat ibadah untuk menjamin kekhusyukan perayaan Natal, objek vital nasional yang strategis, pusat-pusat keramaian seperti mal dan tempat wisata, serta simpul-simpul transportasi vital baik di darat, laut, maupun udara. Kehadiran fisik prajurit TNI di lokasi-lokasi tersebut diharapkan mampu memberikan efek pencegahan (deterrence effect) terhadap potensi tindak kejahatan sekaligus memberikan rasa nyaman bagi warga yang sedang berlibur atau beribadah.

​Namun, tantangan pengamanan Nataru tahun ini tidak hanya terbatas pada gangguan keamanan konvensional atau ketertiban umum. TNI juga menaruh perhatian serius pada faktor alam. Mengingat periode akhir tahun sering kali bertepatan dengan puncak musim penghujan, potensi bencana hidrometeorologi menjadi ancaman nyata.

Sejalan dengan prediksi dan peringatan dini dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), TNI telah menginstruksikan pasukannya untuk siaga bencana. Para prajurit dibekali kesiapan untuk mengantisipasi dan menangani dampak cuaca ekstrem, seperti banjir dan tanah longsor, yang kerap menghantui berbagai wilayah di Indonesia saat curah hujan tinggi.​

Foto: jawapos.com

Mayjen Freddy Ardianzah menjamin bahwa seluruh satuan TNI di daerah, mulai dari tingkat Kodam hingga satuan teritorial terkecil, kini berada dalam status siap operasional. Mereka dituntut untuk meningkatkan kewaspadaan dan menjalin koordinasi yang erat dengan berbagai instansi terkait.

Respons cepat (rapid response) menjadi kunci dalam operasi ini, baik dalam menanggulangi gangguan keamanan maupun saat terjun dalam misi kemanusiaan akibat bencana alam. Dengan persiapan matang ini, TNI berharap masyarakat dapat menikmati momen Natal dan Tahun Baru 2026 dengan penuh kedamaian dan keselamatan.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *