Entertainment
Sha Ine Febriyanti Belajar Ketangguhan Lewat Film Terbarunya

Jakarta (usmnews) – Aktris Sha Ine Febriyanti mengungkapkan bahwa ia banyak belajar tentang ketangguhan perempuan lewat perannya dalam film terbaru berjudul “Andai Ibu Tidak Menikah dengan Ayah”. Film ini akan tayang di bioskop mulai 4 September 2025. Dalam konferensi pers di Jakarta, Senin, Ine menyampaikan bahwa karakter Wulan yang ia perankan memberikan banyak pelajaran.
“Saya belajar banyak dari perempuan seperti Wulan. Dia sosok ibu yang rela menjadi lemah, tetapi pantang terlihat lemah di depan anak-anaknya,” ujar Ine.
Ine juga memuji para aktris muda yang memerankan ketiga anaknya dalam film tersebut. Ia menilai, kedekatan yang terbangun selama proses syuting terasa sangat alami dan menyentuh.
“Mereka berperan dengan tulus. Aku merasakan energi mereka sebagai anak-anak itu. Mereka mencintai Wulan dengan caranya masing-masing, perspektifnya masing-masing,” katanya.
Ia menyebut Eva Celia Latjuba (Anis), Nayla Purnama (Asya), dan Amanda Rawles (Alin) berhasil membawakan karakter mereka dengan ketulusan yang luar biasa. Menurut Ine, masing-masing karakter anak memiliki pandangan berbeda terhadap orang tua.
“Ada yang benci banget sama bapaknya, ada yang sayang banget sama bapaknya, ada yang cuek aja,” tambahnya.
Pengalaman pribadi Ine sebagai ibu dari tiga anak membuatnya semakin terhubung dengan cerita dalam film ini. Ia menilai bahwa setiap anak memiliki cara berpikir dan berkomunikasi yang unik, yang sangat sesuai dengan realitas kehidupan.
“Ini relate banget. Saya rasa penonton akan sangat tersentuh karena banyak yang mengalami hal serupa,” ungkapnya.
Film “Andai Ibu Tidak Menikah dengan Ayah” disutradarai oleh Kuntz Agus dengan naskah yang ditulis oleh Evelyn Afnilia, penulis skenario film Komang. Dalam cuplikan resminya yang berdurasi sekitar dua menit, film ini menampilkan sosok Wulan yang berjuang menghidupi ketiga anaknya—Anis, Alin, dan Asya—seorang diri. Sementara itu, sang suami Tio (Bucek Depp) kecanduan judi daring. Hal ini memicu konflik dalam keluarga karena anak-anak tak tega melihat sang ibu terus menderita. Film ini menggambarkan dinamika keluarga yang kompleks dan emosional, serta menunjukkan kekuatan seorang ibu dalam menghadapi tekanan hidup demi anak-anaknya.