Tech
Sejarah Nokia: Dari Kejayaan hingga Akhir Smartphone
(usmnews) – Nokia, nama yang pernah mendominasi pasar ponsel global, telah melalui perjalanan panjang. Dari masa kejayaan hingga akhirnya merek ini tidak lagi digunakan untuk smartphone, Nokia tetap menjadi salah satu merek legendaris dalam sejarah teknologi.
Awal Berdiri dan Perkembangan Awal (1865 – 1970-an)
Didirikan pada 1865 di Tampere, Finlandia, oleh Fredrik Idestam, Nokia awalnya bergerak di industri pengolahan bubur kertas. Nama Nokia terinspirasi dari sungai Nokianvirta yang dekat dengan lokasi pabrik. Seiring waktu, perusahaan ini melebarkan sayap ke industri karet dan kabel, sebelum akhirnya berfokus pada perangkat telekomunikasi di era 1960-an.
Era Kejayaan (1980-an – 2000-an)
Pada 1980-an, Nokia mulai fokus pada telekomunikasi, meluncurkan ponsel pertama mereka, Mobira Senator, pada 1982. Puncak kejayaan Nokia terjadi di akhir 1990-an hingga awal 2000-an dengan produk ikonik seperti Nokia 3310 dan 1100. Pada masa ini, Nokia menguasai lebih dari 40% pasar ponsel global, didukung oleh slogan legendaris “Connecting People.”
Penurunan dan Tantangan (2008 – 2014)
Persaingan dari Apple dan Samsung mulai mengguncang dominasi Nokia pada akhir 2000-an. Keputusan Nokia untuk tetap menggunakan Symbian, sementara pesaing beralih ke Android, menjadi kesalahan besar. Upaya bekerja sama dengan Microsoft melalui Windows Phone juga tidak berhasil. Akhirnya, pada 2014, Nokia menjual divisi ponselnya ke Microsoft senilai 7,2 miliar dolar AS dan berhenti memproduksi ponsel.
Fokus Baru pada Teknologi Jaringan (2014 – Sekarang)
Setelah keluar dari bisnis ponsel, Nokia beralih ke teknologi jaringan, termasuk pengembangan 5G. Pada 2016, akuisisi Alcatel-Lucent memperkuat posisi Nokia di sektor telekomunikasi global.
HMD Global dan Akhir Smartphone Nokia
HMD Global, pemegang lisensi merek ponsel Nokia sejak 2016, memproduksi smartphone berbasis Android. Namun, pada 2024, HMD Global menghentikan produksi smartphone bermerek Nokia dan fokus pada perangkat dengan merek “HMD.” Meski demikian, HMD tetap memproduksi feature phone dengan merek Nokia dan menyediakan layanan purna jual untuk pengguna.
Langkah ini menandai akhir era smartphone Nokia, tetapi warisannya tetap hidup sebagai salah satu pelopor dalam dunia telekomunikasi.