Business
Sejarah Baru dari Jember: KDMP Sidomulyo Jadi Koperasi Desa Pertama di Indonesia yang Ekspor Kopi Langsung ke Mesir
Jakarta (usmnews) – Dikutip dari news.detik.com Kabupaten Jember kembali mengukir prestasi gemilang di kancah nasional dan internasional melalui terobosan strategis di sektor pertanian dan ekonomi kerakyatan. Pada Minggu, 30 November 2025, Pemerintah Kabupaten Jember bersama Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) Sidomulyo secara resmi mencatatkan sejarah baru dengan melepas ekspor perdana komoditas kopi sebanyak satu kontainer berkapasitas 20 ton dengan tujuan negara Mesir.
Momen bersejarah yang berlangsung di Gudang KDMP Sidomulyo, Kecamatan Silo, ini tidak hanya berfokus pada komoditas kopi. Pada kesempatan yang sama, dilakukan pula peluncuran penanaman jagung seluas 60 hektare sebagai bagian dari Program Perluasan Areal Tanam (PAT). Rangkaian kegiatan ini semakin mengukuhkan posisi Desa Sidomulyo sebagai pionir koperasi modern berbasis pangan yang siap bersaing di pasar global.
Kebanggaan Daerah dan Apresiasi untuk Sinergi Pusat-DaerahBupati Jember, Gus Fawait, yang hadir langsung dalam acara pelepasan tersebut, menegaskan bahwa pencapaian ini merupakan momentum monumental. Ia mengungkapkan rasa bangganya karena KDMP Sidomulyo berhasil menjadi koperasi desa pertama di Indonesia yang mampu melakukan ekspor langsung (direct export) ke luar negeri tanpa perantara.”Alhamdulillah, hari ini kita menyaksikan sejarah. KDMP Sidomulyo menjadi koperasi desa pertama di Indonesia yang melakukan direct export kopi ke Mesir,” ujar Gus Fawait.
Dalam keterangannya, Gus Fawait juga menyampaikan apresiasi mendalam kepada Presiden Prabowo Subianto. Ia menilai keberhasilan ini adalah wujud nyata dari implementasi visi Presiden untuk memajukan ekonomi desa melalui penguatan sektor pangan. Ucapan terima kasih juga ditujukan kepada Kepala Desa Sidomulyo dan seluruh jajaran KDMP yang telah bekerja keras merealisasikan target ini.
Lebih jauh, Bupati berharap keberhasilan Sidomulyo dapat menjadi role model bagi koperasi-koperasi lain di Jember. Mengingat Jember memiliki beragam komoditas unggulan berorientasi ekspor—seperti cerutu, edamame, okra, cokelat, hingga tembakau—potensi untuk menduplikasi kesuksesan ini sangat terbuka lebar. Gus Fawait menekankan bahwa kunci keberhasilan ini terletak pada kolaborasi lintas sektor yang solid antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) yang telah memberikan dukungan permodalan.
Dukungan Penuh LPDB dan Target Ekspansi Besar-besaranPrestasi KDMP Sidomulyo turut mendapat sorotan khusus dari Direktur Utama LPDB Kementerian Koperasi, Krisdianto. Ia menyebut pencapaian Sidomulyo sebagai sesuatu yang langka dan patut dijadikan tolak ukur nasional. Sebagai satu-satunya KDMP yang melakukan ekspor kopi secara langsung, Sidomulyo dinilai telah menetapkan standar baru bagi koperasi desa di seluruh Indonesia.
Melihat potensi yang besar, LPDB berkomitmen untuk mendukung penuh rencana ekspansi KDMP Sidomulyo di masa mendatang. Krisdianto mengungkapkan bahwa tahun depan terdapat target peningkatan volume ekspor yang sangat ambisius, yakni mencapai 3.000 ton. Guna merealisasikan target tersebut, LPDB menyatakan kesiapannya untuk menggelontorkan dukungan pembiayaan yang diperkirakan mencapai Rp180 miliar.
Selain keunggulan di sektor ekspor, Krisdianto juga memuji kekuatan kelembagaan KDMP Sidomulyo yang telah bertransformasi menjadi entitas bisnis modern. Koperasi ini diketahui memiliki unit usaha fasilitas kesehatan yang lengkap, meliputi klinik, apotek berizin, hingga ruang rawat inap. Tak hanya itu, KDMP Sidomulyo juga telah menjalin kemitraan strategis dengan Badan Pangan Nasional melalui program Dapur Umum atau Satuan Pangan Program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang menempatkan desa ini dalam rantai pasok vital pangan nasional.
Proses Ketat Menuju Standar Internasional Di balik seremoni pelepasan ekspor, terdapat proses operasional yang panjang dan ketat. Kepala Desa Sidomulyo sekaligus Pimpinan KDMP Merah Putih, Kamiludin, menjelaskan bahwa status “kualitas ekspor” tidak didapatkan secara instan.Meskipun biji kopi Jember telah dikenal memiliki kualitas unggul, tim KDMP harus melakukan serangkaian prosedur teknis untuk memenuhi standar internasional. Proses tersebut meliputi pembersihan biji kopi menggunakan mesin suton, pengendalian kadar air hingga batas maksimal 13 persen, pengeringan, serta pemrosesan akhir.
Setelah itu, komoditas harus melalui tahap karantina dan kelengkapan dokumentasi ekspor yang memakan waktu satu hingga dua minggu.Keberhasilan ekspor kopi ke Mesir dan dimulainya penanaman jagung ini menandai babak baru bagi Kabupaten Jember sebagai pusat komoditas unggulan. Dengan dukungan ekosistem koperasi yang kuat dan sinergi pemerintah, Sidomulyo membuktikan bahwa desa mampu bertransformasi menjadi motor penggerak utama ekonomi nasional.