Nasional
“Sedekah Oksigen”: Antusiasme Warga Berebut 2.500 Bibit Gratis di Festival Kebonkliwon Magelang

Magelang (usmnews) – Dikutip dari detik.Jateng Suasana seru dan antusias mewarnai penyelenggaraan Festival Kebonkliwon IV di Dusun Kebonkliwon, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang, pada Rabu kemari Puncak kemeriahan acara ini adalah “garebek” atau tradisi berebut ribuan bibit tanaman yang disediakan secara cuma-cuma oleh warga lokal.
Daya tarik festival ini terbukti mampu mengundang pengunjung tidak hanya dari sekitar Magelang, tetapi juga dari wilayah lain seperti Purworejo dan Temanggung. Mereka rela datang tidak hanya untuk menyaksikan prosesi budaya, tetapi juga untuk mendapatkan bibit tanaman gratis.
Rangkaian acara ini dimeriahkan oleh kirab budaya yang diikuti oleh para pelajar dan seluruh warga dusun. Mereka berpartisipasi mengarak gunungan yang unik, tersusun dari bibit tanaman dan beragam hasil bumi, untuk diarak keliling dusun.

Pantauan dari detik.Jateng, sejak pukul 10.47 WIB, para pengunjung telah berkumpul dan mengantre di depan panggung utama, menanti pagar menuju area bibit dibuka. Sesaat setelah upacara pembukaan festival selesai, ribuan pengunjung yang telah menunggu langsung menyerbu lokasi untuk berebut bibit. Beragam jenis bibit tersedia, mulai dari bibit buah-buahan bernilai ekonomi tinggi seperti durian, alpukat, nangka, dan kelengkeng, hingga bibit sayuran.
Para pengunjung rela berdesakan demi mendapatkan bibit gratis tersebut. Rohadi (62), seorang warga Borobudur, mengaku mengetahui acara ini dari media sosial TikTok dan sengaja datang untuk mendapatkan bibit buah.
“Saya dapat 6 batang bibit durian. (Garebek) ini sangat membantu orang yang membutuhkan,” ujarnya.
Senada dengan itu, Nadiroh (34), pengunjung asal Bener, Purworejo, juga mengetahui informasi dari media sosial. Ia menggambarkan situasi saat berebut yang penuh desakan.
“Tadi dorong-dorongan, ndredek (gugup) mau jatuh. Tapi seneng, dapat 7 bibit durian,” katanya.

Ketua Panitia Festival Kebonkliwon IV, Syariful Faqih, menjelaskan bahwa total ada sekitar 2.500 batang bibit yang ludes diperebutkan dalam sekejap. Ia menyatakan festival ini bertujuan merangkul warga agar tetap “guyub rukun” (rukun bersatu) dan menanamkan rasa cinta lingkungan kepada generasi muda.
Konsep di balik pembagian bibit gratis ini, menurut Syariful, adalah “sedekah oksigen”. Ini merupakan sebuah ajakan agar setiap orang menanam pohon demi mewujudkan lingkungan yang “ijo royo royo” (hijau subur) dan sejahtera. Bibit-bibit ini merupakan sumbangan sukarela warga dusun, yang mayoritas adalah produsen bibit.
“Setiap KK (Kepala Keluarga) dimintai 5 pohon, tapi ada yang dengan rezeki longgar memberi 50 hingga 100 pohon,” jelas Syariful.
Inisiatif dan semangat gotong royong warga ini mendapat apresiasi dari Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Magelang, Nanda Cahyadi Pribadi. Ia menyebut bahwa festival yang mengangkat tema “Ngunduh Wohing Pakarti” (Menuai Buah Perbuatan) ini berhasil menunjukkan kekayaan tradisi, keragaman seni, serta potensi unggulan Dusun Kebonkliwon sebagai sentra bibit tanaman.







