Connect with us

Business

Saham Pilihan Pekan Ini: Sektor Perbankan, Energi hingga Kesehatan

Published

on

Jakarta, (usmnews) – Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup di level 7.063 pada Jumat (28/6) sore. Indeks saham menguat 95,62 poin atau naik 1,37 persen dari perdagangan sebelumnya. Capaian positif pekan lalu itu diperkirakan akan berlanjut pada minggu ini, meski tidak sekuat penutupan pekan lalu.

Pengamat Pasar Modal dari Kiwoom Sekuritas Oktavianus Audi memprediksi IHSG akan bergerak menguat dalam rentang level support 6.920 dan resistance 7.150.

“IHSG pekan depan kami perkirakan berpotensi menguat terbatas dengan volume transaksi di pekan lalu berada di bawah rerata 20 hari,” ujar Audi kepada usmtv.id.

Menurut Audi, beberapa faktor akan mempengaruhi pergerakan IHSG pekan ini. Dari dalam negeri, rilis inflasi Juni 2024 diperkirakan melambat ke 2,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/yoy). Selain itu, rilis data PMI Manufaktur yang diperkirakan masih berada dalam zona ekspansif.

“Kami melihat pasar akan cenderung merespon positif terkait dua data di atas,” kata Audi.

Dari luar negeri, pasar menantikan rilis FOMC meeting yang diperkirakan masih pada sikap hawkish, yang tentunya akan menjadi sentimen negatif bagi pasar.

Sementara itu, Associate Director of PT Jasa Utama Capital Sekuritas Hadrian Maynard Taslim melihat IHSG cenderung melemah pada pekan ini apabila tidak bisa mencapai titik puncak yang lebih tinggi dari pekan lalu.

IHSG menutup semester 1 2024 dengan menembus level psikologis 7.000, tepatnya di area 7.063,58 atau +1.37 persen. Hal ini didukung pula dengan net foreign buy hingga Rp2 triliun (28/6) di pasar reguler.

“IHSG ada kecenderungan sell on strength apabila tidak dapat membuat higher high. Saat ini support IHSG ada di level 6.914 dan resistance di 7.170,” kata Hadrian.

Menurutnya, sektor yang mempengaruhi pergerakan IHSG dari dalam negeri akan mendapat angin segar dari meningkatnya market cap dari IPO, dengan sekitar tujuh emiten yang saat ini sedang berada dalam periode bookbuilding-offering untuk listing.

Selain itu, investor juga akan mencermati laporan kuartal II atau semester yang dipublikasikan di kisaran Juli-Agustus, di mana sektor perbankan big caps masih membukukan profit yang positif.

“Investor juga masih melihat perbaikan kebijakan regulator untuk mendukung investor, seperti aturan revisi papan pemantauan khusus mekanisme FCA maupun produk baru intraday short selling yang dapat menambah likuiditas di pasar,” kata Hadrian.

Sementara itu, dari luar negeri, arah kebijakan the Fed dari pertemuan FOMC dan hasil pemilu di AS akan menjadi perhatian utama.

“Faktor eksternal lain adalah tensi geopolitik di Timur Tengah yang juga menjadi perhatian apabila terjadi eskalasi kembali,” jelasnya.

Di tengah sentimen yang beragam ini, Hadrian menilai sektor yang perlu dicermati adalah basic, energi, dan kesehatan yang berpotensi menguat karena membukukan kinerja positif secara year to date (ytd). Sebaliknya, sektor transportasi dan teknologi perlu dihindari karena kemungkinan akan melemah lebih dari 20 persen secara ytd.

Adapun saham yang direkomendasikan Hadrian pada pekan ini untuk dikoleksi adalah TLKM, ISAT, dan WIFI.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *