International
Rusia Tepis Isu ‘Kesepakatan Rahasia’ Ukraina: Menunggu Jalur Resmi di Tengah Spekulasi Media

Semarang (usmnews) – Dikutip dari metrotv Pemerintah Federasi Rusia secara tegas menepis kabar yang beredar luas mengenai adanya proposal atau kesepakatan damai terkait konflik Ukraina yang diajukan oleh Amerika Serikat.
Klarifikasi ini disampaikan langsung oleh Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, sebagai respons terhadap serangkaian laporan media Barat yang menyebutkan adanya negosiasi di balik layar antara kedua negara adidaya tersebut.
Dalam wawancara eksklusif dengan kantor berita negara TASS pada Kamis (20/11/2025), Zakharova menekankan bahwa Moskow belum menerima dokumen, proposal, atau komunikasi apa pun melalui saluran diplomatik resmi dari Washington.

Ia menegaskan bahwa kebijakan luar negeri Rusia tidak akan didasarkan pada narasi yang dibangun oleh media massa, melainkan pada pertukaran informasi yang sah antarnegara.
”Kami memantau berbagai publikasi yang beredar, namun penilaian situasi harus berpijak pada komunikasi resmi,” ujar Zakharova. Ia mengingatkan bahwa Amerika Serikat memiliki saluran diplomatik yang mapan untuk membahas, merundingkan, dan menyelesaikan isu-isu krusial semacam ini. Hingga saat saluran tersebut digunakan secara formal, Rusia menganggap segala berita yang beredar hanyalah spekulasi belaka.
Pernyataan keras dari Moskow ini muncul di tengah hangatnya pemberitaan—khususnya dari laporam Axios—yang mengklaim adanya pertemuan rahasia di Miami pada akhir bulan lalu. Laporan tersebut menuduh bahwa utusan khusus AS, Steve Witkoff, telah bertemu dengan Kirill Dmitriev, orang kepercayaan Putin, untuk merancang kerangka pengakhiran perang.
Axios bahkan merinci bahwa terdapat rencana perdamaian berisi 28 poin yang terinspirasi dari keberhasilan strategi diplomatik Presiden Donald Trump dalam menangani konflik di Gaza.
Namun, Kremlin tetap berpegang pada sikap resminya. Mereka menyatakan bahwa posisi Rusia terkait syarat perdamaian tidak berubah sejak pertemuan tingkat tinggi antara Presiden Vladimir Putin dan Presiden AS Donald Trump di Alaska pada Agustus 2025 lalu.
Dengan demikian, klaim mengenai adanya terobosan baru atau kesepakatan diam-diam yang berbeda dari hasil pertemuan Alaska tersebut dianggap tidak berdasar oleh pihak Rusia, sampai ada bukti otentik yang disampaikan melalui nota diplomatik resmi.







