Connect with us

Business

Rupiah Terpuruk! Dolar Tembus Rp16.300 Jelang BI Rate

Published

on

Jakarta (usmnews) – Nilai tukar rupiah terus melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) beberapa jam sebelum Bank Indonesia (BI) mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG). Pasar keuangan menantikan keputusan BI yang akan memengaruhi kebijakan moneter ke depan.

Data Refinitiv menunjukkan rupiah melemah 0,18% ke level Rp16.300 per dolar AS pada Rabu (19/2/2025). Dua menit setelah perdagangan dibuka, tekanan pasar mendorong rupiah turun ke Rp16.315 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS (DXY) naik tipis 0,01% ke posisi 107,07 pada pukul 09:01 WIB, melampaui level 107,05 sehari sebelumnya.

Pergerakan rupiah yang melemah terjadi di tengah ketidakpastian pasar menjelang keputusan BI. Pelaku pasar mempertimbangkan apakah BI akan mempertahankan suku bunga atau menurunkannya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Keputusan ini akan sangat menentukan arah pergerakan rupiah dalam waktu dekat.

RDG BI yang berlangsung sejak Selasa (18/2/2025) hingga Rabu (19/2/2025) menjadi fokus utama pasar. Sebanyak 19 lembaga dan institusi memprediksi BI akan mempertahankan suku bunga acuan di level 5,75%. Namun, delapan lembaga lainnya memperkirakan BI akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5,50% untuk memberikan stimulus ekonomi.

Pasar keuangan global masih menghadapi tekanan dari penguatan dolar AS. Kebijakan moneter ketat Federal Reserve terus mendorong kenaikan nilai dolar. Kondisi ini semakin membebani mata uang negara berkembang, termasuk rupiah.

Keputusan BI akan sangat memengaruhi pergerakan rupiah ke depan. Jika BI memilih menurunkan suku bunga, rupiah berpotensi mengalami tekanan lebih besar. Sebaliknya, jika BI mempertahankan suku bunga, rupiah mungkin mendapatkan sedikit dukungan di tengah tekanan global.

Pelaku pasar dan investor kini menunggu pengumuman hasil RDG BI yang akan disampaikan dalam beberapa jam ke depan. Semua pihak memfokuskan perhatian pada langkah BI dalam merespons dinamika global dan menjaga stabilitas rupiah di tengah ketidakpastian ekonomi dunia.

Dengan demikian, keputusan BI tidak hanya akan memengaruhi nilai tukar rupiah tetapi juga memberikan sinyal bagi arah kebijakan moneter Indonesia ke depan. Pasar akan segera merespons hasil RDG BI dengan cepat, sehingga semua pihak perlu mempersiapkan diri menghadapi berbagai skenario yang mungkin terjadi.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *