Nasional
Rotasi Jabatan Strategis di Mabes TNI: Peneguhan Regenerasi dan Profesionalisme Hadapi Tantangan Global

Jakarta (usmnews) – Dirangkum dari Okezone.com, markas Besar Tentara Nasional Indonesia (Mabes TNI) di Cilangkap, Jakarta Timur, menjadi lokasi upacara penting pada hari Senin, 10 November 2025. Bertempat di Aula Gatot Subroto, dilaksanakan Serah Terima Jabatan (Sertijab) untuk sejumlah posisi strategis di lingkungan TNI. Bertindak sebagai inspektur upacara adalah Kepala Staf Umum (Kasum) TNI, Letnan Jenderal Richard Tampubolon, yang hadir mewakili Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto.
Dalam upacara khidmat tersebut, terjadi pergantian di dua pos penting. Jabatan Asisten Intelijen (Asintel) Panglima TNI resmi beralih dari Mayor Jenderal Krido Pramono kepada Mayor Jenderal Rio Firdianto. Selain itu, posisi Asisten Teritorial (Aster) Panglima TNI juga diserahterimakan dari Mayor Jenderal Jimmy Ramoz Manalu kepada Mayor Jenderal Suhardi.

Mayor Jenderal Suhardi, yang kini mengemban amanah baru sebagai Aster Panglima TNI, sebelumnya menjabat sebagai Panglima Daerah Militer (Pangdam) XIII/Merdeka. Beliau adalah seorang perwira tinggi lulusan Akademi Militer (Akmil) angkatan tahun 1990. Latar belakang karier militernya berasal dari kecabangan Infanteri, dengan pengalaman tugas yang mumpuni di unit elite Komando Pasukan Khusus (Kopassus), salah satunya di kesatuan SAT-81/Gultor (Penanggulangan Teror).
Dalam amanat resminya, yang dibacakan oleh Kasum TNI, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto memberikan pandangannya mengenai makna fundamental dari prosesi ini. Panglima TNI menegaskan bahwa pergantian pejabat di lingkungan TNI tidak boleh dimaknai sekadar sebagai rotasi jabatan atau pergeseran personel semata. Jauh dari itu, proses ini merupakan bagian integral dari upaya strategis organisasi.
Tujuan utamanya adalah untuk menjaga kesinambungan kepemimpinan (leadership continuity), memastikan adanya penyegaran dalam pelaksanaan tugas, serta berfokus pada peningkatan kualitas kinerja organisasi secara keseluruhan. Hal ini krusial dilakukan guna merespons dan menjawab secara efektif berbagai tuntutan serta dinamika tugas TNI yang terus berkembang dan semakin kompleks.
Lebih lanjut, Panglima TNI menjelaskan bahwa Sertijab adalah salah satu komponen penting dalam proses pembinaan organisasi. Secara khusus, ini sangat berkaitan erat dengan sistem pembinaan personel yang dilaksanakan secara konsisten dan sistematis. Proses ini dirancang untuk menstimulasi peningkatan kinerja, menumbuhkan motivasi, serta mendorong kreativitas personel. Yang tidak kalah penting, ini adalah cara TNI untuk memastikan berlangsungnya proses kaderisasi kepemimpinan atau regenerasi yang sehat dan berkelanjutan di dalam tubuh organisasi.

Kepada para pejabat yang baru dilantik, Panglima TNI menitipkan harapan besar. Beliau berpesan agar mereka dapat menjalankan amanah yang dipercayakan dengan penuh dedikasi tinggi dan dilandasi semangat profesionalisme yang kuat.
Panglima juga mendorong para pejabat baru untuk senantiasa menumbuhkan inovasi dan kreativitas di lingkungan kerja masing-masing. Ini semua diarahkan untuk mewujudkan visi besar TNI, yaitu menjadi institusi yang profesional, responsif, integratif, modern, dan adaptif. Kelima pilar ini dipandang esensial agar TNI siap menghadapi berbagai tantangan tugas yang semakin rumit dan dinamis, terutama di tengah perubahan konstelasi global saat ini.
Sebagai penutup, Panglima TNI menegaskan bahwa Sertijab ini juga memiliki sasaran untuk terus memperkuat soliditas internal dan sinergi di setiap lini organisasi. Diharapkan pergantian pejabat ini dapat membawa semangat baru yang positif, yang berkontribusi pada peningkatan profesionalisme, memperkokoh jiwa pengabdian, serta pada akhirnya memperkuat peran vital TNI sebagai garda terdepan penjaga kedaulatan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).







