Tech
Revolusi Robotika China: Menghadirkan “Bumi”, Robot Humanoid Ramah Kantong Seharga iPhone
Semarang (usmnews) – Dikutip dari tekno. Kompas.com Dunia teknologi kembali dikejutkan oleh terobosan dari Negeri Tirai Bambu. Sebuah perusahaan rintisan (startup) robotika asal China, Noetix Robotics (juga dikenal sebagai Songyan Power), baru-baru ini memperkenalkan inovasi teranyar mereka berupa robot humanoid yang diberi nama “Bumi”. Hal yang paling menarik perhatian dari peluncuran ini bukanlah sekadar kecanggihan teknologinya, melainkan strategi harga yang diterapkan. Robot Bumi dibanderol dengan harga yang sangat terjangkau untuk ukuran robot humanoid, yakni 9.998 yuan.
Jika dikonversikan ke dalam mata uang Rupiah, harga robot ini berada di kisaran Rp 23,6 juta (dengan asumsi kurs Rp 2.366 per yuan). Angka ini menempatkan harga robot canggih tersebut setara dengan sebuah ponsel flagship, khususnya iPhone 17 Pro yang di pasar Indonesia dijual dengan harga sekitar Rp 23,7 juta. Strategi harga ini sangat kontras jika dibandingkan dengan produk serupa dari pesaing global. Sebagai ilustrasi, robot humanoid Tesla Optimus buatan Amerika Serikat dipatok dengan harga antara 20.000 hingga 30.000 dolar AS (sekitar Rp 333 juta hingga Rp 500 juta). Bahkan, pesaing lainnya seperti robot Digit dari Agility Robotics dijual jauh lebih mahal, mencapai 250.000 dolar AS atau sekitar Rp 4 miliar. Perbandingan ini menegaskan posisi Bumi sebagai robot humanoid yang jauh lebih ekonomis dan mudah diakses oleh pasar massal.
Berbeda dari stereotip robot humanoid yang umumnya didesain untuk keperluan industri berat atau pabrik, Bumi memiliki filosofi desain yang lebih “membumi”. Robot ini dirancang khusus sebagai teman interaktif yang ramah anak, alat bantu pendidikan di sekolah, serta sarana pembelajaran robotika bagi pemula. Dengan harga yang relatif rendah, Noetix Robotics berharap Bumi dapat menjangkau berbagai lapisan pengguna, mulai dari institusi pendidikan hingga keluarga di rumah, dan tidak lagi menjadi teknologi eksklusif yang hanya dimiliki perusahaan besar. Rencananya, penjualan robot ini akan dimulai pada Januari 2026, yang sekaligus menandai langkah China sebagai salah satu negara pelopor dalam produksi robot humanoid untuk penggunaan sehari-hari.
Dari segi fisik, Bumi mengusung desain yang ringkas dan tidak mengintimidasi. Robot ini memiliki tinggi sekitar 94 cm (3,1 kaki) dengan bobot ringan hanya 12 kg (26 pon). Meskipun berukuran mungil, kemampuan motoriknya tidak bisa diremehkan. Bumi diklaim mampu melakukan beragam gerakan kompleks, mulai dari berjalan, berlari, menari, hingga merespons perintah suara penggunanya. Selain itu, untuk mendukung fungsi edukasinya, robot ini dilengkapi dengan sistem pemrograman yang sederhana berbasis drag and drop, sehingga memudahkan anak-anak atau pemula untuk belajar logika pemrograman.
Dalam aspek bisnis, Noetix Robotics telah bersiap untuk mendistribusikan Bumi secara luas. Salah satu kesepakatan awal yang telah terjalin adalah pasokan 1.000 unit robot Bumi kepada Huichen Technology, sebuah perusahaan teknologi yang bergerak di bidang mesin industri makanan dan minuman. Langkah agresif China dalam memproduksi robot murah ini mencerminkan perbedaan strategi yang tajam dengan Amerika Serikat. Jika AS lebih fokus pada pengembangan kecerdasan buatan (AI) tingkat lanjut dan otonomi dengan nilai jual tinggi, China justru bertaruh pada kecepatan produksi, skala manufaktur massal, dan harga terjangkau, meskipun dengan margin keuntungan yang lebih tipis. Fenomena ini menandakan babak baru persaingan teknologi global, di mana China berusaha mendominasi ekosistem perangkat keras melalui ketersediaan produk yang masif.