Business
Rahasia Bisnis Renyah Puspita
(usmnews) – Puspita Arvina Amalia Putri membuktikan bahwa modal kecil bukanlah penghalang untuk memulai usaha. Di dapur rumahnya yang telah disulap menjadi pusat produksi kue Lebaran, Puspita terlihat sibuk mengaduk adonan kue nastar. “Modal bukan penghalang untuk memulai usaha,” ujarnya.
Perjuangan Puspita dalam membangun usahanya terbilang inspiratif. Ia memulai usaha ini dengan menyisihkan uang jajan untuk membeli bahan, oven, dan perlengkapan lainnya. “Saya memulai usaha dengan menyisakan uang jajan untuk membeli bahan, membeli oven, dan sampai survei di media sosial, pembelian toples, kami benar-benar dari nol,” ungkapnya.
Kini, Puspita menjalankan usaha kue Lebaran di Sukodono, Sidoarjo. Dalam industri kuliner yang kompetitif, terutama saat bulan Ramadhan, bisnis rumahan sering kali kalah bersaing dengan produsen besar. Namun, Puspita dan timnya berhasil menemukan celah pasar dengan menerapkan sistem pre-order (PO).
“Kami menggunakan sistem PO h-min 1 bulan sebelum Ramadhan dan kue bakal ready di h-min 2 minggu sebelum Idul Fitri,” jelasnya. Strategi ini terbukti efektif untuk meminimalisir risiko kerugian akibat kue yang tidak laku.
Puspita tidak menjalankan bisnis ini sendirian. Ia bekerja sama dengan teman-temannya dan ibu dari temannya, membentuk tim produksi yang solid.
“Yang terlibat tentunya teman saya sama teman-teman saya sehingga terbantu untuk pembuatan kue ini. Jadi tidak sendirian untuk produksi di bulan Ramadhan ini,” tuturnya. Pembagian peran dan tanggung jawab yang jelas membuat produksi berjalan efisien tanpa bantuan karyawan tambahan. Sistem produksi berkelompok ini menjadi salah satu kunci sukses usaha Puspita.