Connect with us

International

Putin: Rusia-AS Siap Berebut Harta Karun Mineral Langka Ukraina!

Published

on

Moskow (usmnews) — Rusia menyatakan kesiapannya untuk bekerja sama dengan Amerika Serikat (AS) dalam menambang mineral tanah langka di wilayah Donetsk, Luhansk, Kherson, dan Zaporizhzhia yang Moskow kendalikan saat ini. Putin menyampaikan pernyataan ini dalam wawancara dengan televisi pemerintah Rusia yang tayang Senin malam. Selain itu, Putin menawarkan kesempatan bagi AS untuk menambang cadangan mineral serupa di wilayah Rusia.

Putin menegaskan fakta bahwa Rusia menyimpan cadangan logam tanah jarang yang jauh lebih besar dibandingkan Ukraina. Oleh karena itu, Moskow membuka peluang kerja sama dengan mitra internasional, termasuk AS, untuk mengembangkan potensi tersebut. New York Times melaporkan pernyataan ini pada Selasa (25/2/2025).

Putin juga mengajak perusahaan-perusahaan AS untuk berinvestasi dalam produksi aluminium di Siberia. Menurutnya, peluang ini sangat menguntungkan dan pantas dipertimbangkan. Dengan demikian, Rusia berharap kerja sama ini dapat mempererat hubungan ekonomi antara kedua negara.

Putin menyoroti peluang kerja sama di sektor logam tanah jarang dan energi. Ia memuji usulan Presiden AS Donald Trump tentang pengurangan anggaran pertahanan sebesar 50 persen untuk AS, Rusia, dan China. Putin memandang ide ini sebagai langkah positif dan mendorong pembahasan lebih lanjut.

Namun, wawancara tersebut menunjukkan bahwa Putin tidak terburu-buru mengakhiri konflik di Ukraina. Sementara itu, Rusia terus memperluas wilayah kekuasaannya di medan perang, sedangkan Ukraina berjuang menghadapi kekurangan personel dan ketidakpastian dukungan dari AS. Oleh sebab itu, Putin menganggap prospek perdamaian masih jauh dari kenyataan.

Putin memuji posisi Presiden Trump yang ia anggap lebih rasional dalam menyikapi situasi ini. Ia menghargai Trump karena berani menyuarakan pendapatnya dengan jujur dan terbuka. Dengan demikian, Putin yakin hubungan antara kedua pemimpin ini berpotensi membuka jalan bagi kesepakatan strategis di masa depan.

Putin kembali mengkritik Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky karena tidak mengadakan pemilu selama masa darurat militer. Putin menegaskan bahwa Jenderal Valery Zaluzhny lebih layak memimpin Ukraina karena memiliki popularitas yang melampaui Zelensky.

Dengan semua pernyataan tersebut, Putin semakin memperlihatkan strategi politik dan ekonominya untuk memperkuat posisi Rusia di panggung internasional. Oleh karena itu, dunia terus mencermati langkah-langkah yang Moskow dan Washington ambil di masa mendatang.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *