Lifestyle
Puasa Sering Ngantuk? Ini Penyebab dan Cara Atasinya

Jakarta (usmnews) – Puasa memberikan tantangan tersendiri bagi tubuh, terutama terkait dengan kualitas tidur yang sering terganggu. Selama bulan Ramadhan, pola makan bergeser drastis dan waktu tidur berubah, sehingga tubuh mengalami penurunan metabolisme yang memicu rasa kantuk pada siang hari. Perubahan waktu sahur dan berbuka menyebabkan banyak orang tidur larut malam dan bangun terlalu pagi. Kondisi ini mengganggu ritme sirkadian, menurunkan kualitas istirahat, dan berdampak negatif pada kesehatan serta produktivitas sehari-hari.
Pola tidur yang tidak teratur menyebabkan tubuh sulit mengatur hormon pengatur nafsu makan, seperti leptin dan ghrelin, sehingga rasa kenyang dan lapar menjadi tidak seimbang. Kurangnya tidur berkualitas menurunkan fungsi kognitif, memori, dan suasana hati, serta meningkatkan risiko kecelakaan dan infeksi. Tubuh yang tidak mendapatkan istirahat optimal bekerja lebih keras untuk pulih, sehingga sistem kekebalan melemah. Semua faktor tersebut menambah beban saat menjalankan aktivitas, membuat puasa terasa lebih menantang.
Setiap individu perlu mengatur jadwal tidur dengan disiplin dan menciptakan lingkungan yang mendukung istirahat, misalnya dengan mematikan gadget satu jam sebelum tidur untuk menenangkan pikiran. Pengaturan pola makan juga krusial agar tubuh seimbang selama puasa.
Kurangi kafein, lemak, dan gula untuk pencernaan dan kualitas tidur yang lebih baik, sehingga tubuh cukup berenergi. Pola tidur dan makan yang tepat selama Ramadhan tak hanya ibadah, tapi juga meningkatkan produktivitas dan kesehatan.
Melalui pendekatan yang konsisten dan disiplin, setiap orang dapat mengatasi tantangan tidur selama Ramadhan. Perubahan gaya hidup ini membantu tubuh beradaptasi secara optimal, sehingga puasa dapat dijalani dengan semangat dan vitalitas tinggi. Kesehatan dan produktivitas pun terjaga sepanjang hari. Kebiasaan baru ini membawa dampak sangat positif bagi kehidupan sehari-hari.