Blog
Puan Puji Bidan yang Sebrangi Sungai Layani Pasien, Soroti Ketimpangan Pembangunan
Jakarta (usmnews)– Puan Maharani memuji bidan Dona Lubis yang menyeberangi sungai demi pasien TBC, sambil menyoroti ketimpangan infrastruktur daerah.
Menurutnya pengabdian luar biasa seperti Dona Lubis tak seharusnya menjadi norma dalam pelayanan publik ideal.
Puan menegaskan negara harus bertanggung jawab atas infrastruktur dan tidak membiarkan tenaga medis seperti Ibu Dona mengambil alih tugas itu.
Kisah Dona Lubis, 46, viral setelah menyeberangi Sungai Batang Pasaman demi pasien TBC usai jembatan 15 meter ke Kejorongan Sinuangon putus.
Meski begitu, Dona tetap mengunjungi pasiennya karena menganggapnya bagian dari tugas tenaga kesehatan.
Puan memuji keberanian Dona, tapi itu tak boleh menutupi kekurangan layanan negara di daerah terpencil.
“Akses kesehatan yang setara dan aman adalah hak setiap warga negara, yang seharusnya menjadi tanggung jawab negara,” ucap Puan.
Puan menilai aksi Dona mencerminkan minimnya konektivitas dan layanan kesehatan, serta mendesak pemerataan pembangunan.
Kasus Dona menurutnya menunjukkan masalah sistem dan keadilan pembangunan, serta menuntut layanan menjangkau wilayah paling membutuhkan.
Puan mendesak pemerintah memperkuat anggaran infrastruktur penghubung ke fasilitas kesehatan di daerah rawan dan 3T.
Puan minta insentif berbasis risiko dan keterpencilan agar tenaga medis juga mendapat perlindungan.
Ia memastikan DPR mengawasi ketat anggaran dan kebijakan lintas kementerian, termasuk Kemenkes, PUPR, dan Kemendagri.
Puan menegaskan kasus bidan di pedalaman butuh koreksi dan aksi nyata, bukan sekedar pujian.
“Negara harus hadir, bukan hanya melalui program besar dan laporan statistik, tetapi melalui jembatan yang berdiri kokoh, akses yang aman, dan kehadiran yang dirasakan nyata oleh rakyat,” tutup Puan.