Business
PTBA Siap Bagikan Dividen 2024

JAKARTA (usmnews) – PT Bukit Asam Tbk (PTBA), perusahaan tambang batu bara milik negara, selalu membagikan dividen besar kepada pemegang sahamnya. Pada tahun buku 2022, PTBA membagikan seluruh laba bersih sebagai dividen. Namun, pada tahun buku 2023, perseroan hanya membagikan 75% dari laba bersih, dengan total dividen sebesar Rp4,58 triliun atau Rp397,712 per saham.
Direktur Utama, Arsal Ismail, menegaskan bahwa keputusan dividen tahun buku 2024 akan ditentukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Meskipun belum pasti apakah akan kembali membagikan 100% laba, PTBA tetap berkomitmen untuk memberikan dividen setiap tahun.
Pada kuartal III 2024, Perusahaan Tambang Milik Negara ini mencetak laba bersih sebesar Rp3,23 triliun dengan pendapatan Rp30,66 triliun. Penjualan batu bara meningkat 16% menjadi 31,28 juta ton. Di tengah penurunan harga batu bara global, PTBA tetap meningkatkan ekspor hingga 27% menjadi 14,29 juta ton. Sementara itu, pasokan untuk pasar domestik melalui Domestic Market Obligation (DMO) tumbuh 8% menjadi 16,98 juta ton.
PTBA terus memperkuat strategi bisnisnya dengan ekspansi ke sektor energi baru dan terbarukan. Perseroan mengembangkan proyek gasifikasi batu bara serta pembangkit listrik tenaga surya untuk mendukung transisi energi. Dengan inovasi ini, PTBA tidak hanya mengandalkan batu bara, tetapi juga menyiapkan masa depan yang lebih berkelanjutan.
PTBA juga terus meningkatkan efisiensi operasional untuk menjaga profitabilitas di tengah fluktuasi harga batu bara. Perusahaan menerapkan teknologi modern dalam proses pertambangan dan distribusi untuk menekan biaya produksi. Selain itu, PTBA memperluas kerja sama dengan mitra strategis guna memperkuat pasar ekspor dan memastikan keberlanjutan bisnis di masa depan.
Perusahaan tambang milik negara ini memprioritaskan keberlanjutan lingkungan dalam setiap kegiatan operasionalnya. Mereka menanam ribuan pohon di lahan bekas tambang sebagai upaya rehabilitasi lingkungan. Selain itu, mereka menggandeng masyarakat lokal dalam program pemberdayaan ekonomi untuk menciptakan manfaat jangka panjang.