Business
Plaza Mulia Samarinda Resmi Dilelang oleh Bank Kaltimtara Senilai Rp 501,170 Miliar

JAKARTA (usmnews) – Salah satu pusat perbelanjaan terbesar di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, yakni Plaza Mulia, yang pernah menjadi favorit masyarakat, kini resmi dilelang oleh Bank Kaltimtara dengan nilai mencapai Rp 501,170 miliar. Informasi mengenai pelelangan ini telah diunggah pada situs resmi Bank Kaltimtara sejak 29 Agustus 2024.
Mall Plaza Mulia yang dilelang tersebut mencakup aset berupa tanah dan bangunan dengan luas tanah 11.355 meter persegi dan bangunan 53.268 meter persegi. Nilai limit lelang ditetapkan sebesar Rp 501.170.000.000 dengan uang jaminan senilai Rp 100.234.000.000. Pelelangan ini mencakup keseluruhan properti yang mencakup mall dan hotel yang terletak di dalamnya.
Penurunan Popularitas Mall
Selama beberapa tahun terakhir, Plaza Mulia mulai kehilangan daya tariknya sebagai pusat perbelanjaan utama di Samarinda. Penurunan pengunjung ini terutama dirasakan setelah pandemi Covid-19 melanda, yang menyebabkan banyak tenant besar menutup gerai mereka. Salah satu tenant yang berhenti beroperasi adalah Hypermart, yang menutup gerainya di Plaza Mulia pada 7 Februari 2022.
Penutupan ini menjadi sinyal kemunduran mall tersebut, yang sebelumnya pernah menjadi tempat favorit masyarakat Samarinda untuk berbelanja dan rekreasi.
Sejarah dan Profil Mall Plaza Mulia
Plaza Mulia, yang terletak di Jalan Bhayangkara No.58, Kota Samarinda, didirikan oleh PT Selyca Mulia pada 2007 dan mulai beroperasi secara resmi pada 10 September 2009. Mall ini memiliki lima lantai dan terhubung langsung dengan Hotel Selyca Mulia, yang berdiri di atas mall tersebut. Lokasinya yang strategis, berdekatan dengan Balai Kota Samarinda dan Stadion Segiri, membuatnya menjadi daya tarik utama bagi masyarakat sejak pertama kali dibuka.
Namun, setelah lebih dari 15 tahun beroperasi, Plaza Mulia mulai mengalami penurunan popularitas. Akun Instagram resminya, @plazamulia, sudah tidak aktif lagi sejak 2022, dan situs webnya, plazamulia.com, juga tidak dapat diakses.
Rebranding Menjadi Go Mall Pasar Raya
Pada awal 2024, manajemen mall melakukan upaya rebranding dengan mengubah nama Plaza Mulia menjadi Go Mall Pasar Raya. Proses rebranding ini juga mencakup perubahan nama Hotel Selyca Mulia yang menjadi Five Premiere Hotel. Aktivitas media sosial dari Go Mall Pasar Raya dan Five Premiere Hotel terlihat aktif melalui akun Instagram baru mereka, @gomallpasarraya dan @fivepremierehotels, yang rutin mengunggah informasi terbaru.
Meski demikian, kondisi mall yang sepi pengunjung di beberapa lantai masih menjadi kenyataan yang sulit dihindari. Dalam sebuah video di Tiktok yang diunggah oleh akun @fera_mc_smd pada 10 Mei 2023, terlihat kondisi Mall Plaza Mulia yang lengang, dengan hanya beberapa gerai makanan cepat saji yang tersisa di sana. Video tersebut juga mengenang masa kejayaan mall ini antara tahun 2013 hingga 2017, saat mall tersebut ramai dikunjungi masyarakat.
Kehidupan di Bioskop dan Food Court
Meskipun demikian, masih ada beberapa bagian dari mall yang tetap menarik perhatian masyarakat, terutama bioskop yang terletak di dalamnya. Bioskop ini masih menjadi tempat favorit bagi anak muda untuk menonton film-film terbaru. Pada awal Februari 2024, video di Tiktok oleh akun @rifkyalfaris._ menunjukkan ramainya bioskop di Plaza Mulia (Go Mall Pasar Raya) saat penayangan film Agak Laen karya produser Ernest Prakasa. Pengunjung tampak memenuhi area bioskop dan food court mall tersebut, menciptakan suasana yang kontras dengan bagian lain dari mall yang lebih sepi.
Nasib Plaza Mulia Setelah Pelelangan
Meski beberapa bagian mall masih menunjukkan tanda-tanda kehidupan, nasib Plaza Mulia dan Hotel Selyca Mulia setelah pelelangan oleh Bank Kaltimtara masih belum pasti. Proses lelang ini menjadi babak baru dalam sejarah Plaza Mulia, yang dulu pernah menjadi ikon pusat perbelanjaan di Samarinda. Masyarakat kini menantikan bagaimana perkembangan lebih lanjut mengenai masa depan mall ini pasca pelelangan.
Pelelangan ini menandai akhir dari sebuah era bagi Plaza Mulia, yang sempat menjadi salah satu simbol kemajuan kota Samarinda. Meski demikian, masih ada harapan bagi properti ini untuk kembali beroperasi di bawah manajemen baru, membawa nuansa baru di tengah kota Samarinda.
Dikutip dari laman tempo.co