Business
Pertamina International Shipping Gaet Perusahaan Global Tambah Kapal Tanker Raksasa
Jakarta (USMNews) – Data dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menunjukkan bahwa konsumsi LPG di Indonesia mencapai 8,7 juta ton pada tahun 2023. Angka ini tercatat sebagai konsumsi tertinggi dalam satu dekade terakhir, naik signifikan dari 5,6 juta ton pada tahun 2013. Informasi ini dipublikasikan dalam laporan Kementerian ESDM berjudul “Handbook of Energy & Economic Statistics of Indonesia 2023” yang dirilis pada 6 Juni 2024.
Dalam rangka memenuhi kebutuhan LPG dalam negeri yang terus meningkat, anak usaha Pertamina, PT Pertamina International Shipping (PIS), kembali menjalin kerja sama dengan BGN, perusahaan perdagangan energi dan komoditas internasional. Kerja sama ini bertujuan untuk menambah armada kapal tanker LPG raksasa atau Very Large Gas Carrier (VLGC).
Penandatanganan perjanjian ini berlangsung di Istanbul, Turki, pada 1 Juli 2024. CEO Pertamina International Shipping, Yoki Firnandi, mengungkapkan bahwa pada tahun lalu kedua perusahaan telah menandatangani kesepakatan pertama di Abu Dhabi. “Kini, kami menandatangani kesepakatan lainnya untuk co-owning dua unit VLGC yang akan dikirim pada 2027 nanti,” ujarnya dalam pernyataan resmi yang dirilis pada Sabtu, 6 Juli 2024.
Dua kapal tanker LPG baru tersebut direncanakan memiliki kapasitas 88.000 meter kubik dengan bahan bakar ganda atau dual-fuel yang dapat dioperasikan dengan bahan bakar minyak dan LPG. Masing-masing kapal ini memiliki bobot mati atau deadweight tonnage (DWT) sekitar 55.000 MT dengan draft sekitar 12 meter dan panjang sekitar 230 meter. Kapal-kapal tersebut akan dibangun oleh perusahaan pembuat kapal terbesar di dunia, HD Hyundai Heavy Industries Co Ltd.
Untuk merealisasikan kolaborasi ini, kedua perusahaan tengah mengeksplorasi pendirian perusahaan joint venture baru atau menggunakan perusahaan yang sudah ada untuk kepemilikan bersama VLGC tersebut. Yoki Firnandi meyakini bahwa kerja sama ini akan memperluas pasar baru dan portofolio kargo dari PIS. “Inisiatif ini sama pentingnya dengan ekspansi dan implementasi teknologi untuk mendukung program keberlanjutan lingkungan Pertamina Group,” tambahnya.
Sebelumnya, PIS dan BGN juga telah berkolaborasi dalam pengadaan VLGC Tulip dan Bergenia pada Januari 2024. Kerja sama ini diklaim menjadikan PIS sebagai perusahaan pengangkut LPG terbesar di Asia Tenggara. Melalui kerja sama terbaru ini, PIS bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan kapasitas pengangkutan LPG.
Group Chief Executive Officer BGN, Rüya Bayegan, menyatakan bahwa pihaknya sangat senang dapat meningkatkan kerja sama yang saling menguntungkan dengan Pertamina. “Sebagai trader multi-komoditas yang terus tumbuh dengan mengembangkan dan menjaga kemitraan yang solid, BGN terus melanjutkan peran kunci dalam mengantarkan LPG dan komoditas energi lainnya yang dapat memenuhi permintaan global serta mendorong transisi energi,” ujarnya.
Kolaborasi antara kedua perusahaan juga turut mengeksplorasi potensi kemitraan dalam era transisi energi, termasuk pengangkutan LPG dan petrokimia.