Lifestyle
Peringatan Dokter: Ancaman Tersembunyi di Balik Susu Mentah untuk Kesehatan Anak

Semarang (usmnews) – Dikutip CNN Indonesia Susu merupakan sumber nutrisi penting seperti protein, kalsium, dan vitamin yang esensial untuk mendukung tumbuh kembang optimal anak. Namun, belakangan ini muncul tren di kalangan orang tua yang memilih memberikan susu mentah atau raw milk kepada anak-anak, dengan anggapan bahwa susu yang belum diproses lebih alami dan menyehatkan dibandingkan dengan susu pasteurisasi. Para ahli kesehatan, khususnya dokter spesialis gizi klinis, dengan tegas membantah klaim ini dan justru mengeluarkan peringatan keras mengenai risiko kesehatan yang jauh lebih besar yang dibawa oleh susu mentah.
Risiko Kontaminasi Bakteri dan Patogen Berbahaya Alasan utama di balik bahaya susu mentah terletak pada ketiadaan proses pasteurisasi. Susu mentah adalah susu segar yang diperoleh langsung dari hasil perahan hewan ternak (umumnya sapi) tanpa melalui pemanasan atau pengolahan apa pun untuk membunuh mikroorganisme berbahaya. Meskipun terlihat segar, susu yang baru diperah sangat rentan terhadap kontaminasi bakteri dan patogen yang dapat terjadi melalui berbagai sumber, seperti:Infeksi pada ambing (mastitis) hewan ternak.Kontak dengan kotoran hewan atau lingkungan peternakan yang kurang higienis.Kontaminasi dari serangga, hewan pengerat, atau penyakit yang menyerang ternak (misalnya tuberkulosis sapi).Sanitasi yang buruk dari petugas pemerahan.
Bakteri-bakteri berbahaya yang sering ditemukan dalam susu mentah antara lain Salmonella, Escherichia coli (E. coli), Campylobacter, dan Listeria monocytogenes.
Dampak Kesehatan Serius pada Anak Mengonsumsi susu mentah yang mengandung patogen ini dapat memicu berbagai gangguan kesehatan, terutama pada kelompok yang sangat rentan, yaitu bayi, balita, dan anak-anak. Sistem kekebalan tubuh mereka belum sekuat orang dewasa, sehingga paparan bakteri dalam jumlah kecil pun bisa berujung pada penyakit yang serius.
Gangguan kesehatan yang paling umum adalah keracunan makanan, yang gejalanya meliputi mual, muntah, diare, sakit perut, dan demam. Meskipun banyak orang dewasa bisa pulih dengan cepat, keracunan makanan pada anak dapat menyebabkan dehidrasi parah dan komplikasi yang lebih mengancam jiwa. Dalam kasus yang parah dan jarang terjadi, infeksi bakteri ini dapat berkembang menjadi kondisi serius seperti:Gagal ginjal.Kelumpuhan akibat Guillain-Barré syndrome.Bahkan kematian.

Bagi ibu hamil, konsumsi susu mentah juga sangat tidak dianjurkan karena risiko infeksi Listeria, yang dapat menyebabkan keguguran atau infeksi serius pada bayi baru lahir.
Keunggulan dan Keamanan Susu PasteurisasiBertentangan dengan mitos yang beredar, para ahli menegaskan bahwa susu pasteurisasi tidak kalah bergizi dibandingkan susu mentah. Proses pemanasan (pasteurisasi) dirancang secara spesifik untuk membunuh patogen berbahaya tanpa merusak nilai gizi utama pada susu, seperti protein, kalsium, dan vitamin. Nutrisi penting dalam susu pasteurisasi tetap terjaga, namun tingkat keamanannya jauh lebih tinggi.
Oleh karena itu, para dokter dan organisasi kesehatan merekomendasikan orang tua untuk selalu memilih produk susu yang telah melalui proses pasteurisasi demi menjamin keamanan dan kesehatan anak. Susu pasteurisasi terbukti efektif menekan risiko penyebaran penyakit yang ditularkan melalui makanan, menjadikannya pilihan yang paling aman dan higienis untuk dikonsumsi oleh anak-anak.







