International
Perang Pecah Antara Lebanon dan Israel Ledakan Perangkat Elektronik Menewaskan Puluhan Orang
Baca juga berita yang lain : International
Beirut, 20 September 2024 (usmnews) – Perdana Menteri Lebanon, Najib Mikati, secara resmi menyatakan bahwa negaranya tengah terlibat perang dengan Israel. Pernyataan ini muncul setelah rangkaian ledakan perangkat elektronik terjadi di seluruh Lebanon dalam dua hari berturut-turut, menewaskan lebih dari 30 orang dan melukai ribuan lainnya. Ledakan tersebut diduga akibat serangan rahasia yang dilakukan oleh Israel.
Dalam pernyataan terbarunya, Mikati menegaskan, “Perang ini dimulai sejak 11 bulan lalu, dengan dampak yang besar terhadap rakyat kami di wilayah selatan. Rumah-rumah mereka dihancurkan akibat serangan udara Israel.” Dia merujuk pada bentrokan rutin di perbatasan antara Hizbullah dan militer Israel, yang semakin meningkat setelah serangan Hamas ke Israel pada Oktober 2023.
Rangkaian ledakan ini dimulai pada hari Selasa, saat ribuan pager milik anggota Hizbullah meledak secara bersamaan, menewaskan 12 orang dan melukai hampir 3.000 lainnya. Sehari kemudian, sebanyak 20 orang tewas dan 450 lainnya terluka ketika perangkat elektronik lain, termasuk walkie-talkie, laptop, dan radio, ikut meledak. Otoritas Lebanon dan Hizbullah menuduh Israel berada di balik ledakan ini, meski hingga kini Israel belum memberikan pernyataan resmi terkait keterlibatan mereka.
Laporan dari beberapa media menyebutkan bahwa dinas rahasia Israel, Mossad, diduga memasang perangkat dengan bahan peledak kecil yang dapat dipicu dari jarak jauh.
Sekretaris Jenderal Hizbullah, Hassan Nasrallah, dalam pidatonya menyebut insiden tersebut sebagai “pembantaian.” Dia mengatakan, “Ini adalah terorisme murni. Kami menyebutnya sebagai Pembantaian Selasa dan Pembantaian Rabu. Ini adalah kejahatan perang atau setidaknya deklarasi perang.”
Di sisi lain, militer Israel mengumumkan pada Kamis malam bahwa jet-jet tempur mereka telah membombardir basis Hizbullah di Lebanon selatan, menghancurkan ratusan peluncur roket. Serangan ini, menurut Israel, bertujuan untuk melemahkan infrastruktur Hizbullah guna mempertahankan keamanan Israel.
Serangan udara Israel dilakukan secara intensif sejak Kamis sore, dengan lebih dari 100 peluncur roket yang hancur. Hingga kini, belum ada laporan resmi tentang korban jiwa dari serangan tersebut. Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, menegaskan bahwa serangan terhadap Hizbullah akan terus dilanjutkan.
Konflik ini menunjukkan eskalasi ketegangan yang semakin parah antara kedua negara, dengan Lebanon dan Hizbullah bersumpah akan membalas setiap serangan yang dilakukan oleh Israel. Sementara itu, dunia internasional menanti tanggapan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa terkait konflik yang terus memanas di kawasan tersebut.
Update terus berita terkini! Kunjungi halaman usmtv.id
Artikel mengenai Perang Pecah Antara Lebanon dan Israel Ledakan Perangkat Elektronik Menewaskan Puluhan Orang dapat Anda temukan pada International dan di tulis oleh Marcel