Business
Peran Platform Digital dalam Mengembangkan UMKM di Indonesia
Baca juga berita yang lain : Business
Jakarta (usmnews) – Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) baru-baru ini merilis hasil analisis mengenai peran platform digital terhadap kinerja Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia. Studi yang berjudul ‘Peran Platform Digital terhadap Pengembangan UMKM di Indonesia’ ini melibatkan inisiatif platform e-commerce dalam menyelenggarakan program pelatihan bagi pelaku UMKM.
Dalam studi tersebut, diketahui bahwa penggunaan platform digital dalam bisnis dapat memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan omzet dan penciptaan lapangan kerja baru. Sebanyak 34,65 persen dari total responden UMKM mengetahui adanya inisiatif program pelatihan UMKM dari berbagai platform e-commerce. Contoh program pelatihan ini mencakup Blibli University, Kampus UMKM (Ekspor) Shopee, Sekolah Kilat Seller Tokopedia, Seller University TikTok, dan Lazada University.
Berdasarkan hasil riset INDEF, program pelatihan UMKM yang diadakan oleh Shopee menjadi yang paling banyak diketahui oleh pelaku UMKM. Adapun tiga program pelatihan UMKM yang paling banyak diketahui meliputi Kampus UMKM (Ekspor) Shopee (25,98 persen), Program Ekspor Shopee (17,32 persen), dan Sekolah Kilat Seller Tokopedia (6,30 persen).
Ragam program pelatihan ini disajikan oleh platform e-commerce untuk mendorong pelaku UMKM agar lebih kreatif dan dapat bersaing dalam persaingan bisnis online yang semakin ketat. Program-program tersebut memberikan peluang bagi UMKM untuk mempelajari aspek dasar seperti mendirikan toko di e-commerce, mengelola toko online, meningkatkan pesanan dengan menggunakan berbagai fitur dan program kampanye, hingga cara menjangkau pasar internasional.
Program pelatihan ini hadir sebagai respons terhadap tantangan yang dihadapi para pelaku UMKM, termasuk ketatnya persaingan di platform digital (96,46 persen) dan kurangnya keterampilan tenaga kerja dalam menggunakan platform digital (83,46 persen). Hal ini sejalan dengan hasil survei Kolaborasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan Katadata Insight Center yang menyatakan bahwa literasi digital di Indonesia masih tergolong rendah.
Menyikapi hal ini, Staf Ahli Hubungan Antar Lembaga, Kementerian Koperasi dan UKM, Riza Damanik, menekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah dan perusahaan digital dalam mendukung program digitalisasi UMKM.
“Inisiatif kolaborasi dengan perusahaan seperti Shopee, Lazada, dan lain-lain sudah berjalan. Kami juga berusaha mendorong mereka untuk semakin aktif dan terlibat untuk terus melakukan pendampingan, selain yang sudah dilakukan oleh pemerintah. Kita berharap engagement-nya juga bisa semakin besar,” jelas Riza Damanik dikutip dari detikfinance.
Kolaborasi yang melibatkan pemerintah, sektor industri, dan masyarakat diharapkan dapat membawa manfaat positif dalam memberikan pelatihan digital yang membantu UMKM meningkatkan kemampuan dan memperluas eksistensinya di dunia digital. Target pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia untuk mencapai 50% UMKM yang terdigitalisasi pada tahun 2030 diharapkan dapat tercapai melalui upaya bersama ini.
Update terus berita terkini! Kunjungi halaman usmtv.id
Artikel mengenai Peran Platform Digital dalam Mengembangkan UMKM di Indonesia dapat Anda temukan pada Business dan di tulis oleh usmnews