Lifestyle
Penyesalan Seorang Ibu yang Menyakiti Anak: Apa yang Sebenarnya Terjadi?
Baca juga berita yang lain : Lifestyle
Semarang (usmnews) – Kasih sayang seorang ibu terhadap anaknya sering dianggap sebagai ikatan yang paling kuat dan tak tergoyahkan. Namun, kenyataan pahit terjadi ketika ada ibu yang tega menyakiti anaknya sendiri. Salah satu kasus mengejutkan datang dari Sumenep, Jawa Timur, di mana seorang ibu berinisial E menyerahkan anaknya yang baru berusia 13 tahun kepada seorang laki-laki berinisial J untuk diperkosa. Kejadian tragis ini terjadi sejak Februari 2024, hingga akhirnya E dan J berhasil ditangkap oleh pihak berwajib.
Pertanyaan besar yang muncul adalah, apakah seorang ibu seperti E merasa menyesal atas perbuatannya? Menurut Psikolog Klinis Shierlen Octavia, M.Psi., perasaan menyesal bisa saja muncul pada ibu yang telah menyakiti anaknya, terutama setelah tindakannya diketahui. “Sangat mungkin ada perasaan penyesalan,” ungkapnya dalam wawancara dengan Kompas.com pada Kamis (6/9/2024).
Shierlen menjelaskan bahwa dalam situasi tertentu, seorang ibu mungkin menekan perasaannya saat melakukan kekerasan terhadap anaknya. Mereka bisa merasionalisasi tindakan tersebut, meyakinkan diri bahwa apa yang mereka lakukan tidaklah salah. Namun, setelah tindakan itu terbongkar, emosi yang sebelumnya ditekan mulai muncul, dan perasaan menyesal karena telah menyakiti anak mulai dirasakan. Namun, di sisi lain, ada pula ibu yang mungkin tidak merasa menyesal, terutama jika terindikasi mengalami gangguan psikologis.
Kejadian ini membuka mata kita bahwa tidak semua ibu mampu menjalankan peran sebagai pelindung dan pengasih bagi anaknya. Kondisi psikologis dan tekanan hidup bisa menjadi faktor yang mempengaruhi tindakan seorang ibu.
Update terus berita terkini! Kunjungi halaman usmtv.id
Artikel mengenai Penyesalan Seorang Ibu yang Menyakiti Anak: Apa yang Sebenarnya Terjadi? dapat Anda temukan pada Lifestyle dan di tulis oleh Mikhael