Business
Penjualan Pertalite & Pertamax Diproyeksi Naik 10-15% Selama Mudik Lebaran

JAKARTA (usmnews) – PT Pertamina Patra Niaga telah memproyeksikan peningkatan signifikan dalam penjualan bahan bakar minyak (BBM) jenis oktan RON 90 Pertalite dan RON 92 Pertamax selama masa mudik Lebaran tahun 2024. Perusahaan memperkirakan penjualan Pertalite akan meningkat sebesar 10,2% dari jumlah penjualan normal, mencapai sekitar 89.367 kiloliter per hari dari sebelumnya 81.130 kiloliter per hari. Sementara itu, penjualan Pertamax diperkirakan akan meningkat sebesar 15% dari 12.729 kiloliter per hari menjadi 14.635 kiloliter per hari.
“Dalam rangka persiapan mudik Lebaran, kami meningkatkan stok Pertalite dan Pertamax sebesar 10% hingga 15% dibandingkan periode reguler,” kata Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan, dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VI di Jakarta, pada Kamis (28/3/2024).
Penjualan LPG juga diprediksi akan mengalami peningkatan sebesar 4% selama masa Lebaran, naik dari penjualan normal sekitar 28.467 ton per hari menjadi 29.536 ton per hari. Selain itu, penjualan biosolar untuk angkutan laut juga diproyeksikan akan meningkat sebesar 16%, mencapai level 3.500 kiloliter per hari, akibat peningkatan aktivitas penyebrangan Merak-Bakauheni dan Ketapang-Gilimanuk.
Namun, terjadi penurunan sebesar 13,4% dalam penjualan biosolar untuk kendaraan industri menjadi 37.788 kiloliter per hari, yang dipicu oleh menurunnya aktivitas industri. Riva menjelaskan bahwa penurunan ini terjadi karena turunnya konsumsi manufaktur selama periode tertentu.
Pertamina Patra Niaga juga melaporkan bahwa rata-rata ketahanan stok gasoil (solar, DEX, dan Dexlite) selama masa Idulfitri adalah 22 hari, sementara untuk bensin Pertalite dan Pertamax adalah masing-masing 24,89 hari dan 42,43 hari.
Sementara itu, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, telah memperkirakan bahwa puncak mudik Lebaran akan terjadi saat cuti bersama atau H-2 Lebaran pada 8 April 2024, dengan potensi pergerakan sekitar 26,6 juta orang. Sedangkan puncak arus balik diperkirakan terjadi pada H+3, atau pada 14 April 2024, dengan potensi pergerakan sekitar 41 juta orang. Prediksi ini disusun berdasarkan survei yang dilakukan oleh Badan Kebijakan Transportasi bersama Badan Pusat Statistik dan Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Daerah asal perjalanan terbanyak pada mudik Lebaran dipimpin oleh Jawa Timur, disusul oleh Jabodetabek dan Jawa Tengah. Sementara itu, daerah tujuan terbanyak adalah Jawa Tengah, diikuti oleh Jawa Timur dan Jawa Barat. Minat masyarakat terhadap penggunaan angkutan untuk mudik Lebaran didominasi oleh kereta api, bus, mobil pribadi, dan sepeda motor. Pemerintah akan menerapkan kebijakan yang efektif untuk mengantisipasi lonjakan pemudik yang dapat menyebabkan kepadatan di simpul dan ruas jalan melalui pola perjalanan, pola transportasi, dan pola lalu lintas.