Connect with us

Nasional

Pengusaha Surabaya Babak Belur Dikeroyok di Semarang Saat Berusaha Meleraikan Perkelahian

Published

on

Pengusaha Surabaya Babak Belur Dikeroyok di Semarang Saat Berusaha Meleraikan Perkelahian

SEMARANG (usmnews)- Seorang pengusaha asal Surabaya babak belur dikeroyok sejumlah orang di Kota Semarang. Korban, Jonsun Wakum (31), dihajar saat berusaha melerai orang yang berkelahi. Melalui kuasa hukumnya dari DRS Law Firm, Jonsun sudah membuat laporan ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Semarang. Sedangkan korban saat ini masih dirawat di RS Bhayangkara.

Kuasa hukum korban, Setiawan, mengatakan peristiwa pengeroyokan tersebut terjadi pada Kamis (25/7) dini hari sekitar pukul 02.00 WIB. Saat itu, korban dan sopirnya sedang makan soto di depan hotel di Jalan Pemuda Semarang. Waktu itu, ada empat orang yang bertengkar, dan korban berusaha melerai bahkan rela memberikan sejumlah uang agar situasi tenang.

“Setelah selesai makan soto ada orang cekcok dan beliau berdua berusaha meredam, tapi salah satu orang yang diduga mabuk dan diduga ada oknum yang mengaku anggota tidak terima,” kata Setiawan di Polrestabes Semarang, Sabtu (27/7/2024).

“Klien kami ke Semarang untuk urusan bisnis, menjenguk kerabat, dan ziarah kubur. Sebelumnya ada kegiatan bisnis di Lembang,” imbuhnya.

Pelaku yang diduga oknum aparat tersebut kemudian melakukan panggilan telepon. Tidak lama kemudian, datang gerombolan orang yang kemudian menghajar korban dengan alat dan pukulan. Bahkan, korban juga diinjak-injak.

“Oknum ini menelepon teman-temannya, dan datang satu motor dengan dua orang. Kemudian datang lagi dua motor yang masing-masing membawa dua orang, dan datang lagi satu mobil jenis Ayla atau Cayla silver. Saat itulah pengeroyokan terjadi,” jelas Setiawan.

Ia menjelaskan bahwa kliennya mengalami retak di wajah dan sejumlah jahitan di kepala. Saat peristiwa terjadi, korban bersimbah darah dan masih sempat diinjak-injak oleh para pelaku.

“Kenapa kami bilang membabi buta, karena menggunakan alat besi tumpul sehingga ada kerusakan jahitan di kepala. Hasil CT scan menunjukkan ada keretakan di bagian depan. Beliau mengalami kaki pincang, retak di hidung, dan sekujur tubuh serta muka bersimbah darah,” tegas Setiawan.

“Lebih parahnya lagi, karena saat sudah terkapar bersimbah darah, korban masih diinjak-injak,” imbuhnya.

Setiawan menjelaskan bahwa pihak aparat sempat mendatangi korban untuk meminta maaf. Pihaknya menerima permintaan maaf tersebut, namun proses hukum tetap berjalan.

“Mereka sudah meminta maaf, kami terima itikad baiknya. Tapi proses hukum tetap berjalan. Mudah-mudahan mereka juga menghargai langkah kami. Agar kejadian serupa tidak terjadi lagi dan sebagai edukasi,” tegasnya.

Sementara itu, salah satu korban yaitu sopir bernama Farid mengaku terkejut dengan kejadian tersebut. Niat baiknya untuk melerai malah berakhir dengan pengeroyokan.

“Kita mau melerai saja, tiba-tiba satu anggota tidak terima, nelpon teman-temannya, dan datanglah semua langsung hantam saja. Saya sampai tidak sadar. Dapat tiga jahitan,” ujar Farid.

Kasat Reskrim Polrestabes Semarang, Kompol Andika Dharma Sena mengatakan laporan telah diterima SPKT dan nantinya akan ditindaklanjuti.

“Nanti diterima SPKT. Kita terima dulu laporannya, lalu akan diteruskan ke pimpinan,” ujar Andika saat dihubungi.