Education

Pengurus Baru KSR USM Diberikan Pembekalan

Published

on

SEMARANG- Dalam rangka meningkatkan kekompakan tim dan peningkatan kapasitas,  sebanyak 10  orang pengurus Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Korps Sukarela (KSR) Palang Merah Indonesia (PMI) Unit Universitas Semarang (USM) mengikuti  Pembekalan Pengurus yang digelar  di Aula Masjid Kampus USM pada Minggu, 28 Desember 2025.

Komandan KSR PMI unit USM Rina Kurniawati mengatakan bahwa kegiatan ini dilaksanakan sebagai upaya pembinaan dan peningkatan kapasitas pengurus KSR PMI Unit USM .

“Tujuan dari pembekalan ini adalah sebagai upaya pembinaan dan peningkatan kapasitas pengurus agar mampu menjalankan tugas dan tanggung jawab organisasi secara profesional, dan berintegritas,” ungkap Rina Kurniawari.

“Para pengurus mendapatkan materi manajemen organisasi, leadership, komunikasi dan relasi,  dan problem solving dari narasumber yang kompeten antara lain, Sentot Banyuaji, Andi Jatmiko, Guruh Sandi M, Saiful Hadi dan Prawito Abdul Rizal,” tambahnya.

Sentot Banjuadji dalam matri Manajemen Organisasi menjelaskan secara mendalam mengenai manajemen organisasi, dengan penekanan bahwa pemberian tanggung jawab harus disesuaikan dengan kemampuan dan peran individu yang tepat.

“Pengurus harus mampu  mengelola sumber daya manusia dengan baik, pengerahan anggota untuk mengoptimalkan potensi, serta kontrol atau pengawasan dalam pelaksanaan program kerja. Selain itu pengambilan keputusan, manajemen waktu, kedisiplinan terhadap ketepatan waktu, serta penerapan cara kerja yang efektif dan efisien serta pentingnya motivasi sebagai upaya mendorong anggota dalam mencapai tujuan organisasi,” ungkap Sentot Banyuaji.

Sementara materi Kepemimpinan disampaikan oleh Andi Jatmiko. Menurut Andi bahwa i kepemimpinan diibaratkan sebagai proses menyalakan lilin di tengah kegelapan, dengan mengedepankan dua unsur utama, yaitu kekuasaan dan keteladanan.

“Kepemimpinan diarahkan untuk membangun kepatuhan, perubahan kesadaran, serta kedalaman hati nurani dengan sikap berani, tulus, dan manusiawi. Inti kepemimpinan adalah melayani, menjadi pelayan moral, menyalakan semangat, mendorong inovasi, serta memperhatikan manusia di balik sistem,” tegas Andi.

“Cara kerja pemimpin harus berlandaskan integritas dan kompetensi, di mana pemimpin bersikap tegas terhadap ketidakberesan namun tetap lembut terhadap nilai kemanusiaan. Tujuan kepemimpinan adalah menumbuhkan organisasi agar lebih sehat, lebih menguntungkan, dan lebih manusiawi. Ditekankan pula bahwa sejarah akan mencatat bukan siapa yang paling berkuasa, melainkan siapa yang berkontribusi dengan cinta,” pungkasnya.

Lebih lanjut  materi Komunikasi dan Relasi disampaikan oleh  Saiful Hadi Materi diawali dengan kegiatan pengenalan per divisi yang bertujuan untuk mempererat hubungan antar pengurus serta meningkatkan pemahaman terhadap peran dan fungsi masing-masing divisi.

“Pentingnya komunikasi dan relasi sebagai fondasi utama dalam menjalankan organisasi, khususnya organisasi kemanusiaan seperti KSR PMI. Dalam materi ini juga ditekankan pentingnya menjaga relasi yang baik dengan mitra KSR, baik sesama organisasi relawan, perti lain, maupun pihak eksternal. Relasi yang sehat dan berkelanjutan dinilai mampu mempermudah koordinasi, memperlancar pelaksanaan kegiatan, serta memperkuat kepercayaan dan citra organisasi,” ungkap Saiful.

Tugas dan Tanggung Jawab Setiap Pengurus, disampaikan oleh Prawito Abdul Rizal. Materi ini membahas tugas Pengurus Inti dan masing-masing divisi dengan menekankan pentingnya pemahaman peran serta sinergi antarbidang. Dijelaskan bahwa Divisi Kegiatan merupakan awal dari pembentukan dan pelaksanaan program kerja, di mana kegiatan tidak selalu bersifat formal, namun juga perlu disertai pendekatan informal untuk menjaga kebersamaan dan kekompakan anggota. Pada Divisi Humas, disampaikan bahwa divisi ini tidak hanya berfokus pada birokrasi dan administrasi, namun juga memerlukan diskusi internal sebelum menyampaikan informasi kepada pihak luar. Keterbukaan, komunikasi dua arah, serta saling berbagi informasi antar divisi menjadi hal yang penting, disertai upaya menghindari egoisme demi menjaga keharmonisan organisasi. Pada Divisi Logistik, ditekankan pentingnya ketelitian dalam mengecek data dan kebutuhan kegiatan agar sesuai dengan kondisi di lapangan. Sementara itu, Divisi Operasional (OP) dijelaskan sebagai divisi yang harus mampu bekerja sama secara aktif dengan Divisi Kegiatan dan Divisi Humas guna memastikan setiap kegiatan berjalan dengan lancar dan terkoordinasi.

Terakhir matri Studi Kasus, disampaikan oleh Guruh Sandi Mulyajaya. Materi studi kasus disampaikan dengan pendekatan manajemen PDCA (Plan, Do, Check, Action) yang bertujuan memberikan pemahaman mengenai pentingnya perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan tindak lanjut dalam organisasi. Disampaikan bahwa setiap program kerja perlu dikelola secara bersama-sama oleh seluruh kepengurusan dengan sikap kehati-hatian dan pengendalian emosi. Dijelaskan pula bahwa organisasi merupakan ruang belajar bersama dengan latar belakang dan karakter yang beragam, sehingga kemampuan untuk berjalan bersama, saling memahami, dan menjaga kekompakan menjadi hal utama. Dalam praktiknya, pelaksanaan kegiatan tidak selalu berjalan sesuai dengan rencana, sehingga pengurus diharapkan mampu bersikap adaptif, mencari solusi, serta melakukan evaluasi berkelanjutan. Setiap permasalahan yang muncul diharapkan dapat dilihat sebagai pembelajaran, karena di balik setiap kesulitan terdapat nilai positif bagi perkembangan organisasi.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trending

Exit mobile version