Lifestyle
Pemanis Buatan Tingkatkan Risiko Serangan Jantung dan Stroke

Jakarta (usmnews) – Penelitian terbaru mengungkap bahwa pemanis buatan yang umum terdapat dalam soda diet dan makanan tanpa gula meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke. Peneliti menerbitkan temuan mereka dalam jurnal Cell Metabolism setelah meneliti tikus yang mengonsumsi aspartam selama 12 minggu. Mereka menetapkan dosis yang setara dengan tiga kaleng soda diet per hari bagi manusia dan mengamati dampak langsung pada kesehatan tikus.
Tikus yang mengonsumsi aspartam menunjukkan peningkatan peradangan yang signifikan serta akumulasi plak lemak di dinding arteri. Kondisi ini mengganggu aliran darah dan memicu risiko penyakit kardiovaskular. Peneliti menemukan bahwa aspartam memicu lonjakan insulin, yang kemudian mendorong proses aterosklerosis melalui penumpukan plak lemak. Lonjakan insulin ini menghubungkan secara langsung konsumsi aspartam dengan risiko kesehatan jantung yang semakin meningkat.
Para peneliti juga mengidentifikasi sinyal imun spesifik, CX3CL1, yang tetap melekat pada permukaan dalam pembuluh darah. Sinyal ini aktif menarik sel imun ke dinding arteri, sehingga meningkatkan peradangan dan memperparah penumpukan plak. Mereka percaya bahwa CX3CL1 dapat menjadi target potensial untuk mengatasi kondisi kronis lain, seperti stroke, radang sendi, dan diabetes. Para peneliti mengembangkan pendekatan baru untuk menghambat fungsi sinyal imun tersebut sebagai upaya mencegah dan mengobati penyakit kardiovaskular yang mengancam nyawa.
Temuan ini mendorong para ahli mengevaluasi dampak jangka panjang pemanis buatan pada kesehatan manusia. Peneliti mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati dalam memilih produk yang mengandung pemanis buatan dan menyadari risiko yang tersembunyi. Dengan pendekatan aktif dan pengawasan ketat, para ilmuwan berharap dapat membuka jalan bagi strategi pencegahan yang lebih efektif demi menjaga kesehatan jantung dan mencegah penyakit yang berakibat fatal.